Alumni Timur Tengah Aceh Gelar Quranic Camp  

Editor

Zed abidien

Sejumlah jemaah membaca Alquran atau bertadarus seusai menjalankan ibadah salat Zuhur di Masjid Istiqlal, Jakarta, 18 Juni 2015. Tempo/M IQBAL ICHSAN
Sejumlah jemaah membaca Alquran atau bertadarus seusai menjalankan ibadah salat Zuhur di Masjid Istiqlal, Jakarta, 18 Juni 2015. Tempo/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.COBanda Aceh - Selain perbaikan bacaan Al-Quran, Ramadan Quranic Camp juga akan diisi dengan program-program keagamaan lain, seperti tausiah dan berbagi pengalaman hidup dari para tokoh inspiratif.

Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry mengadakan kegiatan Ramadan Quranic Camp yang menyasar asrama-asrama mahasiswa. 

“Kegiatan akan berlangsung dari 10 Ramadan sampai 20 Ramadan,” kata Ketua IKAT Aceh Muhammad Fadhil Rahmi, Senin, 22 Juni 2015.

Menurut dia, Quranic Camp direncanakan lima gelombang dengan sistem karantina. Satu gelombang berlangsung selama dua hari dengan target seratus peserta putra-putri setiap gelombang. Kegiatan mengambil tema “Bangga Menjadi Muslim”.

Pengasuh dalam kegiatan tersebut adalah para tutor lulusan Timur Tengah. Salah satu materi yang fokus diajarkan adalah tahsin (perbaikan bacaan) Al-Quran bagi para pemuda dan mahasiswa. Modul juga telah disiapkan panitia.

Selain perbaikan bacaan Al-Quran, Ramadan Quranic Camp juga akan diisi dengan program-program keagamaan lain, seperti tausiah dan berbagi pengalaman hidup dari para tokoh inspiratif—terutama dari kalangan internal IKAT, seperti Teuku Azhar Ibrahim, Lc (pendakwah di Australia); Taqiyuddin Muhammad, Lc (epigraf dan penulis buku Daulah Shalihiyyah di Sumatera); Masrul Aidi (ulama muda Aceh); dan Fikri Sulaiman, Lc, MA (kandidat doktor di Amerika Serikat). 

ADI WARSIDI