Miniatur Masjid Ini Terbuat dari Ribuan Onde Onde

Ratusan orang menutup matanya saat mengikuti gerakan instruktur yoga saat mengikuti acara Hari Yoga Internasional di Universitas Chulalongkorn., Bangkok, Thailand, 21 Juni 2015. AP/Sakchai Lalit
Ratusan orang menutup matanya saat mengikuti gerakan instruktur yoga saat mengikuti acara Hari Yoga Internasional di Universitas Chulalongkorn., Bangkok, Thailand, 21 Juni 2015. AP/Sakchai Lalit

TEMPO.CO , Solo:Siapa yang tidak mengenal onde-onde, makanan tradisional berbentuk bulat dengan taburan wijen di kulit luarnya. Makanan kenyal ini banyak ditemui di pasar tradisional maupun di pusat jajanan.

Di tangan para chef The Sunan Hotel Solo, onde-onde bukan hanya sekadar makanan. Mereka membuat sebuah karya berbentuk miniatur masjid yang terbuat dari susunan onde-onde berwarna warni. Karya itu dipajang di lobi hotel untuk memikat para pengunjung.

Miniatur masjid itu terpasang di atas sebuah meja kaca, tepat di depan pintu masuk hotel. Karya itu berdiameter 150 sentimeter dengan tinggi 110 sentimeter. Di sebelahnya terdapat papan bertuliskan mengenai deskripsi tentang benda unik itu.

Butuh 70 kilogram bahan berupa tepung ketan untuk membuat ribuan butir onde-onde. Sekitar tiga ribu onde-onde disusun dengan perekat dari cokelat putih. "Pembuatan miniatur masjid menghabiskan waktu hingga sepekan," kata Direktur Komunikasi Marketing The Sunan Hotel, Retno Wulandari, Minggu, 21 Juni 2015.

Menurutnya, miniatur masjid itu sengaja dibuat untuk menyemarakkan Bulan Ramadan. Rencananya, benda itu tetap terpasang di lobi hotel hingga Ramadan berakhir.

Ada beberapa alasan pemilihan onde-onde sebagai bahan dasar pembuatan karya itu. "Kami sengaja memilih makanan tradisional sebagai bahan," kata Retno. Selain itu, para chef yang ada di hotel tersebut memang cukup berpengalaman membuat makanan itu.

Tentunya, makanan yang masuk kategori kue basah yang digunakan untuk membuat miniatur masjid itu sudah tidak bisa dimakan. Sebab, khusus untuk proyek tersebut, mereka harus menambahkan pengawet. "Agar bisa bertahan hingga satu bulan," kata Retno.

Selama beberapa tahun belakangan, hotel itu memang selalu membuat kreasi unik untuk menyambut Ramadan. Tahun lalu, misalnya, mereka membuat miniatur menara masjid dari kue maracon. Sedangkan 2013 lalu, mereka juga membuat miniatur masjid dengan bahan satu kuintal kurma.

AHMAD RAFIQ