Mudik Gratis, Depok Dapat Jatah 2.900 Sepeda Motor

Petugas mengecek data sepeda motor milik pemudik sebelum dinaikkan ke atas gerbong kereta api di Stasiun Poncol, Semarang, 2 Agustus 2014. TEMPO/Budi Purwanto
Petugas mengecek data sepeda motor milik pemudik sebelum dinaikkan ke atas gerbong kereta api di Stasiun Poncol, Semarang, 2 Agustus 2014. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CODepok - Kementerian Perhubungan kembali mengadakan program mudik gratis ke sejumlah kota di Jawa Tengah. Tahun ini, Kota Depok mendapatkan jatah 2.900 sepeda motor dengan asumsi 6.670 penumpang. Pendaftaran offline dibuka pada 15 Juni-8 Juli 2015.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Gandara mengatakan penerapan program Kementerian ini bertujuan menekan angka kecelakaan pengguna sepeda motor. Depok sudah tiga kali mendapatkan jatah kuota mudik gratis dari Kementerian sejak 2013.

"Pendaftaran sudah mulai sejak 1 Juni kemarin sampai 30 Juni untuk online," kata Gandara, Minggu, 21 Juni 2015.

Masyarakat harus mendaftarkan diri dan sepeda motornya untuk mengikuti program mudik gratis ini. Lalu sejumlah berkas pendukung, seperti surat izin mengemudi, surat tanda nomor kendaraan, buku pemilik kendaraan bermotor, dan kartu tanda penduduk harus dilampirkan. Peserta mudik gratis hanya boleh dua orang. "Bila nambah, hanya boleh bayi atau balita. Sebab, hanya disediakan dua bangku," ucapnya.

Tahun ini ada delapan daerah tujuan mudik gratis di Jawa Tengah, yakni Tegal, Purwokerto, Kebumen, Wonosobo, Magelang, Yogyakarta, Solo, dan Wonogiri. Kementerian menyediakan 149 bus pariwisata untuk program mudik gratis ini. "Keberangkatannya dari satu titik. Semuanya dari Kemayoran," ucap Gandara.

Setelah pemudik melakukan registrasi, sepeda motor wajib diserahkan pada 10-11 Juli mendatang di gudang Bulog di Kelapa Gading. Sepeda motor pemudik akan dibawa menggunakan truk pada 13 Juli 2015.

"Jadi, motor berangkat duluan ke kota masing-masing. Penumpangnya satu hari setelahnya, dengan bus dari Kemayoran, pada 14 Juli mendatang," ujarnya. "Motor didrop di masing-masing dinas perhubungan kota tujuan."
 
IMAM HAMDI