Jumlah Mobil Pribadi untuk Mudik Meningkat 5,8 Persen

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro, bercengkrama dengan seorang penumpang di Stasiun Tawang Semarang, 9 Juni 2015. Menurut Edi PT KAI siap mengangkut 2.4 juta penumpang, yang akan mudik ke kampung halaman pada arus mudik mendatang. TEMPO/Budi Purwanto
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro, bercengkrama dengan seorang penumpang di Stasiun Tawang Semarang, 9 Juni 2015. Menurut Edi PT KAI siap mengangkut 2.4 juta penumpang, yang akan mudik ke kampung halaman pada arus mudik mendatang. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kendaraan pribadi yang digunakan untuk mudik pada Lebaran 2015 diprediksi meningkat. "Penggunaan mobil pribadi untuk mudik diprediksi meningkat 5,80 persen, sedangkan sepeda motor meningkat 7,77 persen," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Eddi, Sabtu, 20 Juni 2015, di FX Senayan, Jakarta.

Pada mudik 2014, angka penggunaan mobil pribadi mencapai 1,59 juta, sementara sepeda motor 1,87 juta. Pada musim mudik tahun ini, jumlah mobil pribadi yang dipakai mudik ditaksir mencapai 1,68 juta. Sedangkan sepeda motor 2,02 juta.

Eddi menambahkan, beragam faktor menjadi penyebab meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi untuk mudik. Di samping karena pendapatan masyarakat yang meningkat, penggunaan kendaraan pribadi didorong oleh sifat masyarakat yang berani membeli barang secara kredit.

"Masyarakat kita kan berani-berani. Mau mudik, kredit kendaraan. Begitu Lebaran usai, tidak bayar cicilan, kendaraan ditarik, ya silakan," kata Eddi.

Menurut Eddi, faktor lain yang mungkin juga membuat masyarakat memilih membawa kendaraan pribadi adalah di daerah tidak ada alat transportasi lain. Atau bisa juga karena mereka ingin menunjukkan hasil kerja di kota kepada masyakat di kampung.

Pemerintah, kata Eddi, tidak bisa melarang masyarakat menggunakan kendaraan pribadi untuk mudik. Dia mengingatkan, risiko kecelakaan yang melibatkan kendaraan pribadi saat mudik sangat tinggi, khususnya roda dua. "Apalagi jarak perjalanan yang sangat jauh yang tentu saja sangat melelahkan buat pemudik."

AMIRULLAH