Pindang Iga Khas Bengkulu, Menu Praktis untuk Sahur

Pindang tulang iga khas Bengkulu. TEMPO/Phesi Ester Julikawati
Pindang tulang iga khas Bengkulu. TEMPO/Phesi Ester Julikawati

TEMPO.CO , Bengkulu: Menu sahur, terpikirkan oleh para kaum ibu-ibu adalah menu segar menggugah selera namun praktis dimasak. Pindang Tulang Iga khas Bengkulu ini bisa menjadi pilihan.

Aroma kuahnya yang wangi segar berbalut bumbu-bumbu serai, lengkuas, bawang merah, dan bawang putih membangkitkan nafsu makan. Apalagi jika disantap bersama sambal Cinge.

Saat-saat Ramadan seperti ini, biasanya banyak pindang tulang iga yang dijual di sejumlah pasar kaget dan rumah makan yang ada di kota Bengkulu. Marina, 37 tahun, salah seorang pedagang di Pasar Kaget Pasar Panorama Kota Bengkulu, khusus menjual pindang tulang iga setiap Ramadan hampir tiga tahun belakangan.

"Pindang Tulang ini kan kuahnya gurih tapi segar. Makanya banyak orang suka makannya untuk sahur maupun buka puasa," kata Mariana, Sabtu 20 Juni 2015.

Mariana tiap hari sanggup menjual dua panci besar pindang tulang iga. Setiap hari dia memasak tulang iga sebanyak 25 kilogram. Setiap porsi dijual seharga Rp 15 ribu.

Untuk menyajikan semangkuk pindang khas Bengkulu ini, sebenarnya cukup mudah dan tidak memakan waktu lama. Apalagi bila tulang iga telah direbus sebelumnya hingga empuk. Pada saat sahur, ibu-ibu tinggal mengiris semua bumbu, menumis dan mencampurnya dengan rebusan iga dan kuah.

Bahan utama: Tulang Iga (telah direbus dan empuk) sebanyak 500 gram

Bumbu yang diiris : Cabe merah sebanyak 4 Biji, lengkuas sebanyak 2 cm, jahe sebanyak 1 cm, kunyit sebanyak 1 cm, serai dua batang, bawang merah 6 siung, bawang putih 4 siung.

Bumbu lainnya: Daun salam 3 lembar, merica 1 sendok teh, daun bawang 1 batang dan tomat 1 biji.

Cara memasak: Rebus kembali tulang iga yang telah empuk, secara terpisah tumis bawang merah dan bawang putih setelah harum, tambahkan semua bumbu iris tumis dan daun salam hingga semua bumbu harum. Setelah harum campurkan kedalam air rebusan tulang iga. Masak selama 5 menit hingga semua bumbu menyatu dengan tulang iga. Selanjutnya tambahkan irisan tomat dan daun bawang, garam, merica, dan kaldu sapi ( jika suka). Kemudian sajikan pindang tulang iga dengan ditambahkan bawang goreng.

Pindang tulang iga ini, sangat nikmat jika dimakan dengan nasi putih dan sambal cinge khas Bengkulu. Sambal cinge terbuat dari cabe merah, bawang merah dan bawang putih yang diulek halus. Bumbu yang telah halus ditumis, kemudian ditambahkan air asam jawa yang pekat sebanyak 4 sendok makan, gula merah dan garam. Setelah itu, dimasak hingga semua bumbu kental.

Rasa sambal cinge yang pedas, asam dan manis memberikan sensasi segar jika dipadukan dengan pindang iga yang gurih.

PHESI ESTER JULIKAWATI