Ini Pentingnya Tidur yang Cukup Saat Ramadan  

Editor

Grace gandhi

lifestyle.aol.co.uk
lifestyle.aol.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Makan makanan yang sehat tak akan cukup untuk menciptakan raga yang sehat. Selain itu, diperlukan tidur yang cukup dan berkualitas.

Keduanya sangat diperlukan, terlebih pada bulan Ramadan. Pada bulan puasa, tentu pola tidur ikut berubah. Kurang tidur akan sangat rentan terjadi. Meski begitu, tidur yang cukup dan berkualitas amatlah penting karena akan berdampak pada produktivitas kerja.

dr. Andreas Prasadja, RPSGT dari Snoring & Sleep Disorder Clinic, mengatakan gangguan tidur memiliki dampak yang fatal bagi manusia. "Jangan remehkan soal tidur. Kurang tidur bisa mengganggu semua sistem. Otak sulit untuk fokus, emosi mudah meledak, dan tentu metabolisme pun akan terganggu," kata Andreas kepada Tempo, Jumat, 19 Juni 2015.

Ini tentu akan sangat menganggu bagi orang yang menjalankan puasa. Terlebih dengan metabolisme karena nafsu makan akan bertambah. "Otomatis orang akan mudah lapar," ucap Andreas.

Bukan hanya itu, kurang tidur juga bisa membahayakan keselamatan. "Kebanyakan dari kita tidak menyadari kalau mengendarai kendaraan dalam kondisi mengantuk sama halnya dengan mengendarai kendaraan dalam kondisi mabuk," ujar Andreas.

Yang paling penting ialah kurang tidur dapat menurunkan produktivitas. Banyak orang yang memilih untuk mengkonsumsi minuman berenergi agar mendapatkan stamina dan fokus saat bekerja. Mereka bahkan membeli air yang katanya dapat menambah ion tubuh. Namun mereka tidak paham kalau obat dari itu semua adalah tidur yang cukup.

"Mengantuk itu sakit yang perlu dicari obatnya," kata Andreas.

Bagaimana menyiasati agar cukup tidur di bulan Ramadan? Majukan jam tidur. Bagaimana mengetahui kita mendapatkan tidur berkualitas atau tidak? Jika Anda bangun di pagi hari dalam keadaan segar dan tidak cepat mengantuk di siang harinya, itu pertanda Anda mendapatkan tidur yang berkualitas.

RINA ATMASARI