Ramadan, Perang Spiritual dan Material Ada di THR

Editor

Rini Kustiani

Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Hari Raya

TEMPO.CO, Depok - Ekonom Universitas Indonesia Nining Indroyono Soesilo mengatakan setiap Ramadan selalu ada perang antara kebutuhan spiritual dan material. Kiat meredam nafsu berbelanja harus disiasati dengan akal sehat agar kantong tidak bobol.

Nining mengatakan pengeluaran saat Ramadan dipicu oleh ekspektasi berlebih atas tunjangan sehingga cenderung lebih banyak pengeluaran. Menurut dia, pengharapan ini kontradiktif dengan esensi puasa, yakni menahan diri dari banyak godaan, seperti berbelanja.

"Secara persorangan, ekspektasi ini dipicu juga oleh harapan akan adanya Tunjangan Hari Raya, sehingga pengeluaran lebih tinggi," kata Nining, Jumat 19 Juni 2015. Secara statistik, setiap Ramadan pengeluaran selalu lebih besar. Padahal, logikanya saat Ramadan seharusnya ada penghematan.

Momen Lebaran biasanya membuat pusing setiap rumah tangga karena pengeluaran bisa dua kali lipat dari biasanya. Karena itu, harus diantisipasi dengan melihat skala kebutuhan.

Namun demikian, Nining melanjutkan, Ramadan adalah bulan berkah bagi pengusaha kecil. "Ramadan ini industri kecil kebanjiaran orderan," ucapnya.

IMAM HAMDI

THR