Operasi Arus Mudik Digelar Sejak H-15 Lebaran

Ratusan pengendara bermotor antre memasuki kapal feri tujuan Pulau Jawa di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, 1 Agustus 2014. Arus balik pemudik yang menyeberang ke Merak, Banten, mulai padati pelabuhan menjelang puncak arus balik pada 2 Agustus. ANTARA/Kristian Ali
Ratusan pengendara bermotor antre memasuki kapal feri tujuan Pulau Jawa di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, 1 Agustus 2014. Arus balik pemudik yang menyeberang ke Merak, Banten, mulai padati pelabuhan menjelang puncak arus balik pada 2 Agustus. ANTARA/Kristian Ali

TEMPO.COCilegon - Pemerintah Kota Cilegon akan memperpanjang operasi arus mudik pada 2015, yakni mulai H-15 sampai H+8 Lebaran, untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik di sepanjang jalan menuju Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Tahun lalu, operasi arus mudik dilakukan pada H-7 sampai H+7 Lebaran.

“Operasi arus mudik sekarang dilaksanakan H-15. Persiapan yang kita lakukan di antaranya melakukan rekayasa lalu lintas. Nanti angkutan kota Cilegon tidak lagi melewati jalur biasa, tapi lewat Jalan Kadipaten, Kecamatan Cibeber,” kata Ketua Operasi Arus Mudik dari Dinas Perhubungan Kota Cilegon, Uteng Dedy Apandy, Jumat, 19 Juni 2015.

Uteng mengatakan perpanjangan operasi arus mudik itu berdasarkan instruksi Kementerian Perhubungan kepada Dinas Perhubungan Cilegon. Untuk itu pihaknya sudah melakukan persiapan operasi arus mudik sejak dini.

Menurut Uteng, pihaknya telah menyiapkan 200 personel dari Dinas Perhubungan Cilegon ditambah bantauan dari Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Provinsi Banten serta kepolisian yang akan mengamankan enam titik jalur rawan kemacetan. “Wilayah yang biasa terjadi kemacetan akan kita siagakan petugas, baik dari Dishub maupun polisi. Titiknya adalah depan Ramayana Cilegon, depan Mayofield, perempatan PCI (Pondok Indah Cilegon), perempatan Adb (Administrasi Building), Terminal Terpadu Merak, dan Terminal Seruni,” ujar Uteng.

Berbeda dengan persiapan arus mudik di Pelabuhan Merak, juru bicara PT Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak, Mario Sardadi Oetomo, mengatakan operasi arus mudik Lebaran akan tetap dimulai pada H-7 hingga H+7. “Kalau kita normal seperti tahun sebelumnya, H-7 dan H+7. Memang ada imbauan dari Kemenhub, tapi itu untuk Pelabuhan Indonesia (Pelni), karena kapal yang beroperasi di sana jarak tempuh perjalanannya lebih lama, sehingga operasi arus mudik diperpanjang,” tutur Mario.

Meski demikian, Mario mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan aktivitas arus mudik Lebaran walaupun operasi arus mudik di Pelabuhan Merak belum dilakukan. “Kalau untuk data pasti kita siapkan jika dibutuhkan. Tapi, secara maksimal, operasi arus mudik kita lakukan di H-7 hingga H+7,” ucap Mario. 

WASI'UL ULUM