Pesantren Ramadan di Barak Pengungsi Rohingya  

Seorang anak imigran Suku Rohingya asal Myanmar belajar menulis di tempat pengungsian sementara di Beyeun, Aceh, 31 Mei 2015. ANTARA FOTO
Seorang anak imigran Suku Rohingya asal Myanmar belajar menulis di tempat pengungsian sementara di Beyeun, Aceh, 31 Mei 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Lhokseumawe - Persatuan Muslim Indonesia (Parmusi) meresmikan Pasantren Ramadan di barak pengungsian Rohingya di Gampong Blang Adoe, Kecamatan Buluh Blang Ara, Kabupaten Aceh Utara. “Hari ini kita resmikan Pasantren Ramadan untuk para pengungsi, sehingga mereka punya kegiatan yang fokus,“ ujar Ketua Parmusi Pusat Osama Hisyam, Kamis malam, 18 Juni 2015.

Osama mengatakan kegiatan pembelajaran ini akan dilaksanakan oleh relawan Parmusi Jakarta sebanyak sepuluh orang. Mereka juga dibantu relawan dari daerah, kabupaten, dan kota sebanyak 40 orang.

Menurut Osama, relawan dari Jakarta akan menangani para pengungsi Rohingya selama Ramadan. Setelah Ramadan, mereka akan ditangani relawan Aceh.

Osama menuturkan relawan akan memberikan pendidikan kepada para pengungsi sesuai dengan modul yang telah disusun, seperti tahfid Al-Quran, pelatihan metode Iqra, bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Indonesia, serta bahasa Aceh.

Kepala Pasantren Ramadhan Pengungsi yang juga Ketua Parmusi Aceh Bachrum Muhammad Rasyid menambahkan pendidikan yang diberikan nantinya juga sesuai umur. Untuk usia 4 sampai 6 tahun adalah kategori pendidikan anak usia dini (PAUD). Kemudian ada kategori 8-18 tahun dan kelas umur lainnya.

“Jadi untuk 4-6 tahun itu PAUD. Mereka pastinya akan diajarkan metode Iqra,” ujar Bachrum.

Selain meresmikan Pasantren Ramadan, Parmusi juga melakukan buka puasa bersama dengan pengungsi Rohingya di Barak Blang Adoe, Aceh Utara. Parmusi juga menyatakan akan membantu pengungsi Rohingya secara berkelanjutan.

IMRAN MA