Imigran Afganistan Ini Tetap Berpuasa di Lokasi Penampungan  

Puluhan imigran gelap asal Myanmar dievakuasi ke Kupang menggunakan kapal fery Ille Mandiri. TEMPO/Yohanes Seo
Puluhan imigran gelap asal Myanmar dievakuasi ke Kupang menggunakan kapal fery Ille Mandiri. TEMPO/Yohanes Seo

TEMPO.COKupang - Sebanyak 283 imigran asal Timur Tengah, Sri Lanka, Myanmar, Bangladesh, dan Afganistan ditampung di salah satu hotel di Kupang, Nusa Tenggara Timur. 

Langkah itu dilakukan karena rumah detensi atau hunian penampung imigrasi telah kelebihan orang. Di antara mereka, terdapat 65 imigran yang diamankan pada 1 Juni 2015.

Pihak International Organization for Migration atau Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) menyediakan makanan bagi imigran tak berizin yang ditampung di hotel itu.

Petugas IOM tetap mendistribusikan makanan tiga kali sehari, yakni pagi, siang, dan malam.  "Walaupun Ramadan, siang hari kami tetap antar makanan bagi imigran, karena tidak semuanya berpuasa," ujar seorang petugas, Kamis, 18 Juni 2015.

Pantauan Tempo, menjelang berbuka puasa, para imigran dikumpulkan di salah satu aula hotel. Mereka mengantre makanan yang disiapkan IOM.

Di tempat itu, pihak hotel menyiapkan tempat bagi para imigran melakukan salat tarawih yang hanya dibatasi kain gorden di aula. Sayangnya, Tempo dilarang meliput atau memotret tanpa izin Kantor Imigrasi Kupang.

"Memang sulit berpuasa di tempat begini, tidak seperti di daerah saya," tutur Mansur, imigran asal Afganistan. Meskipun demikian, dia tetap berpuasa. 

YOHANES SEO