Selama Ramadan, Murid SD di London Timur Dilarang Puasa

Ameera wanita cantik berumur 12 tahun saat bersiap bermain Ice Skating di London, Inggris, 8 Maret 2014. Ameera pertama kali mengenakan jilbab saat berumur 9 tahun dan karena sebagian besar teman-temannya di sekolah mengenakan jilbab. REUTERS/Olivia Harris
Ameera wanita cantik berumur 12 tahun saat bersiap bermain Ice Skating di London, Inggris, 8 Maret 2014. Ameera pertama kali mengenakan jilbab saat berumur 9 tahun dan karena sebagian besar teman-temannya di sekolah mengenakan jilbab. REUTERS/Olivia Harris

TEMPO.CO, London - Sebuah sekolah dasar di London timur melarang murid-muridnya menjalankan ibadah puasa.

Dalam surat yang disampaikan kepada orang tua murid, Sekolah Dasar Barclay di Leyton, London, mengatakan pelarangan ini terkait dengan ibadah puasa yang menyebabkan banyak murid sekolah sakit dan pingsan atau tidak sanggup mengikuti pelajaran selama mereka berpuasa.

"Kami mencari dalil agar anak-anak tidak diwajibkan menjalankan ibadah puasa."

Namun pengumuman tersebut mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Ajmal Masnoor, imam dan juru bicara Masyarakat Islam Inggris, mengatakan anak-anak sekolah diharapkan berpuasa, khususnya anak-anak yang bukan murid sekolah dasar.

Dia menerangkan, "Masalah anak sakit akibat puasa itu sangat mudah diatasi dengan cara berbicara kepada orang tua murid. Saat ini kami mendapat kesan buruk yang ditujukan terhadap kaum muslim."

"Pelarangan berpuasa bagi anak-anak sekolah adalah kebijakan bodoh."

Sekolah Dasar Barcaly berdalih, bulan suci Ramadan tiba bersamaan dengan musim panas dan tahun sibuknya sekolah dalam mengikuti kegiatan olahraga dan kunjungan lapangan.

"Kami meminta murid-murid sekolah berusia lebih tua yang ingin menjalankan puasa agar melakukannya pada akhir pekan."

BBC | CHOIRUL AMINUDDIN

IKUTI: TEMPO HADIAH RAMADAN 2015