Masyarakat Diminta Waspadai Makanan-Minuman Kedaluwarsa  

Pedagang makanan dan minuman untuk buka puasa. TEMPO/Tony Hartawan
Pedagang makanan dan minuman untuk buka puasa. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.COPalopo - Dinas Kesehatan Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar mewaspadai makanan dan minuman yang masa pakainya telah kedaluwarsa. “Masyarakat harus hati-hati saat berbelanja di pasar tradisional maupun supermarket. Masa seperti bulan puasa saat ini makanan dan minuman kedaluwarsa rawan diperjualbelikan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Farmasi Dinas Kesehatan Kota Palopo Ratnasari, Kamis, 18 Juni 2015.

Dia mengatakan, pada masa seperti bulan puasa, dengan jumlah pembeli yang meningkat drastis, tidak tertutup kemungkinan pedagang-pedagang yang curang memanfaatkan momentum menjual barang dagangannya yang sudah kedaluwarsa.

Ratnasari mengakui, hingga memasuki hari pertama pelaksanaan puasa kemarin, belum ditemukan makanan dan minuman kedaluwarsa. Namun dia tetap meminta masyarakat waspada.

Setiap kali berbelanja, masyarakat harus mencermati kemasan makanan dan minuman yang dijual di pasar. “Teliti kemasannya, apakah mencantumkan masa pakai. Kalau tidak tercantum, tanyakan kepada penjual atau penjaga toko,” ujarnya.

Ratnasari menyarankan agar masyarakat tidak membeli makanan dan minuman yang pada kemasannya tidak mencantumkan masa pakai. Sebab, mengkonsumsi makanan ataupun minuman yang tidak jelas masa pakai atau sudah kedaluwarsa bisa menimbulkan sejumlah penyakit. “Kalau sudah terkena penyakit, mahal biaya menyembuhkannya. Maka sebaiknya berhati-hati,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo Ishak Iskandar menjelaskan, selain produk makanan dan minuman, masyarakat juga perlu mewaspadai bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat kue. Begitu juga bumbu masakan.

Saat kebutuhan konsumen meningkat untuk mendapatkan bahan pembuat kue maupun bumbu masak, bisa saja diperjualbelikan yang tidak mempunyai label kelayakan yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). "Ada saja pihak yang mengejar keuntungan, tapi mengabaikan aspek kelayakan dan kesehatan," tutur Ishak, yang telah melakukan inspeksi mendadak ke pasar dengan melibatkan sejumlah instansi.

HASWADI

IKUTI: TEMPO HADIAH RAMADAN 2015