Tembakan Meriam, Penanda Buka Puasa di Madinah  

Tentara Arab Saudi menembakan meriam, ke arah posisi negara Yaman. Meriam mampu menembak hingga jarak 30 Km, dan ditembakan dari wilayah perbatasan Arab Saudi. Wilayah ini kembali memanas saat bentrokan bersenjata, antara pasukan Arab Saudi melawan pemberontak Yaman. Jizan, Arab Saudi, 13 April 2015. Carolyn Cole/Getty Images
Tentara Arab Saudi menembakan meriam, ke arah posisi negara Yaman. Meriam mampu menembak hingga jarak 30 Km, dan ditembakan dari wilayah perbatasan Arab Saudi. Wilayah ini kembali memanas saat bentrokan bersenjata, antara pasukan Arab Saudi melawan pemberontak Yaman. Jizan, Arab Saudi, 13 April 2015. Carolyn Cole/Getty Images

TEMPO.CO, Riyadh - Gubernur Madinah Pangeran Faisal bin Salman mengumumkan kepada publik bahwa pihaknya akan kembali menggunakan tembakan meriam selama Ramadan setelah 22 tahun kebiasaan itu dihentikan.

Direktur Jenderal Kepolisian Madinah Mayor Jenderal Abdulhadi Al-Shahrani membenarkan kabar bahwa pemerintah Madinah akan menggunakan tembakan meriam selama Ramadan. 

Sebelumnya, tembakan meriam digunakan pada masa Kesultanan Usmani. Kebiasaan itu kemudian dihentikan oleh pemerintah dengan alasan teknis. Menurut sejumlah kalangan, penggunaan meriam selama bulan suci Ramadan tidak bertentangan dengan hukum Islam.

Sejumlah laporan menyebutkan pemerintahan Madinah memiliki dua meriam. Meriam pertama ditempatkan di atas Gunung Sal, sekitar 500 meter dari Masjid Nabawi. Adapun meriam lain berada di dalam Benteng Turki yang ada di sekitar Quba.

"Meriam tersebut ditembakkan beberapa kali untuk menandai dimulai dan diakhirinya Ramadan, serta waktu berbuka puasa," tulis media di Madinah.

Pengumuman yang disampaikan Gubernur Madinah Pangeran Faisal bin Salman tersebut bertepatan dengan kehadiran beberapa Pelayan Dua Masjid Suci Raja Salman ke Masjid Nabawi. Di antaranya Sheikh Mohammed Ayoub, yang akan kembali menjadi imam salat setelah 20 tahun absen.

Ayoub adalah salah satu imam yang memiliki suara bagus dalam memimpin salat. Namun selama lima tahun ini ia tak pernah lagi ditunjuk sebagai imam oleh Kerajaan Saudi. Kabar penunjukan Ayoub disampaikan Kepala Pengadilan Madinah, Sheikh Abdulaziz bin Saleh, yang juga menjadi imam Masjid Nabawi.

ARAB NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN