Islam Aboge Banyumas Mulai Puasa Jumat  

Islam aliran Alif Rabo Wage. TEMPO/ISHOMUDDIN
Islam aliran Alif Rabo Wage. TEMPO/ISHOMUDDIN

TEMPO.COPurwokerto - Bau dupa tercium semerbak di pemakaman Bonokeling, Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah. Doa dan puja puji terdengar lirih untuk leluhur mereka. Ribuan pengikut masyarakat adat Bonokeling pekan lalu melakukan tradisi unggah-unggahan untuk menyambut datangnya Ramadan.

“Menurut perhitungan Jawa, puasa akan dimulai pada Jumat besok,” kata juru bicara adat Bonokeling, Sumitro, Rabu, 17 Juni 2015.

Kemarin, Kementerian Agama RI menetapkan 1 Ramadan jatuh pada Kamis, 18 Juni 2015. Artinya, mayoritas umat Islam di Indonesia bakal menjalankan puasa mulai Kamis.

Sumitro mengatakan pengikut Bonokeling menggunakan perhitungan Alif Rebo Wage (Aboge) untuk menentukan puasa dan Lebaran. Tahun ini, kata Sumitro, puasa akan dimulai pada Jumat Legi dalam penanggalan Jawa.

Tradisi unggah-unggahan sudah ada sejak tahun 1.400-an. Pengikut adat ini melakukan laku mlampah atau berjalan kaki sejauh 30 kilometer dari Cilacap. Mereka melintasi perbukitan yang memisahkan Banyumas dan Cilacap.

Sebagian di antaranya tak memakai alas kaki. Sebagian lain menggunakan sandal jepit karena tak ada lagi jalan yang tak beraspal. Selama dalam perjalanan, mereka melakukan tapa bisu, atau tak boleh mengobrol.

Berjalannya pun harus tertib. Satu demi satu dan tak boleh saling mendahului. Tak hanya berjalan, mereka juga membawa hasil bumi dengan bobot rata-rata 30 kilogram. Hasil bumi inilah yang akan dimasak dan dimakan bersama-sama. “Hasil bumi merupakan wujud syukur kepada Tuhan,” ujar Bambang Asmoro, warga Adipala, Cilacap, saat beristirahat.

Acara puncak dilakukan di makam Bonokeling. Setelah berdoa meminta kebersihan hati, mereka pun makan bersama. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Sama rata, sama rasa.

ARIS ANDRIANTO