Roti Ganjel Rel, Makanan Khas Penyambut Ramadan

Editor

Zed abidien

Roti Gandjelrel khas Semarang. Wikipedia.org
Roti Gandjelrel khas Semarang. Wikipedia.org

Keberadaan roti ganjel rel yang banyak diproduksi warga Kauman dan sekitar Johar sempat nyaris punah. Dulu roti ini banyak dibuat oleh masyarakat Tionghoa yang kemudian banyak dikembangkan warga sekitar Masjid Agung. Bahannya juga dimodifikasi sesuai selera sekarang. Di antaranya gula jawa diganti dengan gula palm karena gula jawa sekarang banyak campurannya.

Tempo berusaha menelusuri pusat pembuatan roti ganjel rel di kawasan jalan gang baru kawasan pecinan tak jauh dari Johar, Kota Semarang. Di jalan yang banyak didominasi pedagang itu ini tak lagi memproduksi roti khas Semarang itu.

“Pembuatnya sudah tak ada, meninggal satu tahun lalu,” kata Arayani, kerabat Kang Kiem Hong, pembuat roti ganjel rel yang pernah tersohor di Kota Semarang.

Dulu masyarakat Kota Semarang banyak memesan roti ganjel rel di Jalan Gang Baru Nomor 92, tempat Kang Kiem Hong menetap. Sepeninggal Kang Kiem, keluarganya tak mampu meneruskan. “Sulit, tak tahu bumbunya. Termasuk pembantu setia Kang Kiem juga tak bisa. Padahal roti ganjel rel enak,” katanya.

Menurut Aryani, Kang Kiem selalu membuat roti ganjel rel saat pukul 03.00 dinihari dan dilakukan sendiri, sehingga sulit dipelajari orang lain.

EDI FAISOL