Makan Sahur Berlebih Bikin Mengantuk

TEMPO/Bismo Agung
TEMPO/Bismo Agung

TEMPO.COJakarta - Satu mitos yang berkembang ketika bulan puasa adalah makan sebanyak mungkin saat sahur untuk menghambat rasa lapar pada siang hari. Beberapa orang bahkan percaya bahwa makan banyak saat sahur dapat mencegah sakit maag kambuh ketika menjalani ibadah saum.

Menurut Ari Fahrial Syam, dokter spesialis gastroenterologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mitos tersebut salah kaprah. "Makan sahur yang berlebihan membuat seseorang yang berpuasa menjadi tidak produktif, sebab lambung mempunyai kapasitas terbatas dalam menampung makanan," kata Ari lewat surat elektronik, akhir pekan lalu.

Makanan, ujar dia, secara alamiah diserap dan dicerna tubuh selama enam-delapan jam. Jadi makan sahur yang berlebihan saat puasa tidak akan memberikan pengaruh untuk membuat perut tetap kenyang. "Begitu pula saat berbuka, makan tidak boleh berlebihan," ucapnya.

LIHAT: JADWAL SHOLAT RAMADAN 2015

Ari menuturkan makan sahur yang berlebihan membuat gula darah naik dan merangsang produksi insulin berlebihan. Bila satu hormon diproduksi berlebihan, akan merangsang produksi hormon lain dalam tubuh. "Akibatnya, seseorang menjadi mengantuk," katanya.

Manfaat puasa yang paling utama bagi kesehatan adalah kesempatan menurunkan asupan kalori. Dengan begitu, selanjutnya akan terjadi pengurangan berat badan, kadar kolesterol, serta gula darah yang lebih terkontrol. Bila saat sahur atau berbuka jumlah asupan kalori malah diperbanyak, faedah mengurangi asupan kalori jadi tidak berlaku.

CHETA NILAWATY