Lebaran, PT KAI Yogyakarta Tambah Gerbong  

Editor

Zed abidien

Ilustrasi Kereta ekonomi AC PT Inka. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Ilustrasi Kereta ekonomi AC PT Inka. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta - PT Kereta Api Indonesia menyediakan tambahan rangkaian gerbong kereta api untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama libur Lebaran 2015. Manager Hubungan Masyarakat PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Gatut Sutiyatmoko mengatakan gerbong tambahan ini diperuntukkan bagi kereta api komersial, yakni bisnis dan eksekutif.

“Animo masyarakat menggunakan kereta api meningkat. Kami perkirakan naik 4 persen dibanding tahun lalu,” kata Gatut, Senin, 15 Juni 2015.

Ia mencontohkan gerbong kereta yang ditambah, yakni kereta Argolawu tujuan Yogyakarta-Jakarta dan kereta Argodwipangga tujuan Solo-Gambir. Setiap kereta ditambah satu hingga dua rangkaian gerbong, menyesuaikan dengan kemampuan daya tarik lokomotif. Satu gerbong kereta kelas bisnis berisi 64 kursi dan 50 kursi untuk kelas eksekutif.

Gatut menyatakan untuk tiket arus balik Lebaran 2015 tujuan Yogyakarta-Jakarta hampir ludes terjual. Tiket di tanggal 19 Juli atau H+3 Lebaran hingga 27 Juli atau H+11 Lebaran terjual 98 persen. Sedangkan untuk tiket kereta api arus mudik Lebaran atau H+15 hingga H-1 Lebaran masih tersedia kursi. Dia mencontohkan tiket kereta api tujuan Yogyakarta-Jakarta, tiket kereta api komersial tersisa 50 hingga 60 persen dari kursi yang ada. Sedangkan tiket kereta api ekonomi masih terisa 20-30 persen kursi.

Gatut menyebut tiket bisa dipesan di loket kereta api maupun toko modern. Penjualan tiket dilayani 90 hari sebelum keberangkatan kereta api. Tarif kereta api komersial mendekati tarif batas atas. Misalnya tarif tiket KA Argolawu kelas bisnis Rp 200-350 ribu dan eksekutif Rp 450-600 ribu. Sedangkan tarif kereta ekonomi bersubsidi jarak jauh Rp 50-125 ribu. Tarif ekonomi lokal, seperti kereta Prameks tujuan Yogyakarta-Solo, Rp 8 ribu.

PT KAI juga menambah petugas perlintasan pada pada masa angkutan Lebaran, yakni pada 2-27 Juli 2015. Mereka ditempatkan pada jalur perlintasan kereta api yang rawan terjadi kecelakaan. Petugas jaga ditambah satu orang pada perlintasan rawan. Selain itu, akan ada tambahan frekuensi pemeriksaan rel kereta api, misal satu hari yang semula diperiksa dua kali menjadi tiga kali selama masa angkutan Lebaran.

Total jumlah petugas yang disiapkan untuk menjaga keamanan stasiun, perlintasan, dan di dalam kereta sebanyak 519 orang. Pos layanan selama masa angkutan Lebaran mulai dibuka pada 2-27 Juli di stasiun besar kereta api. Mereka ini antara lain bertugas menyampaikan informasi angkutan kereta api dan layanan kesehatan.

SHINTA MAHARANI