Risma Soroti Naiknya Harga Kebutuhan Pokok Menjelang Ramadan

Walikota Surabaya Tri Rismaharini, melihat suasana rumah lama saat membuka Festival Kampung Lawas di kawasan Maspati gang 5 dan 6, Surabaya, 26 Mei 2015. Festival Kampung Lawas untuk mengenalkan kepada masyarakat salah satu kampung cagar budaya yang di penuhi rumah gaya kolonial pada tahun awal 1900-an. FULLY SYAFI
Walikota Surabaya Tri Rismaharini, melihat suasana rumah lama saat membuka Festival Kampung Lawas di kawasan Maspati gang 5 dan 6, Surabaya, 26 Mei 2015. Festival Kampung Lawas untuk mengenalkan kepada masyarakat salah satu kampung cagar budaya yang di penuhi rumah gaya kolonial pada tahun awal 1900-an. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, harga bahan kebutuhan pokok di Kota Surabaya mulai merangkak naik menjelang Ramadan. Kenaikan kenaikan harga akan mempengaruhi daya beli masyarakat.

“Penurunan daya beli ini cukup berbahaya,” kata Risma saat melakukan rapat koordinasi pengendalian stabilitas harga di Balai Kota Surabaya, Jumat, 12 Juni 2015.

Adapun bahaya yang dimaksud Risma adalah dapat menjerumuskan masyarakat ke masalah-masalah sosial dan kriminalitas. Karena itu Risma menjadikan masalah tersebut perhatian serius dari Pemerintah Kota Surabaya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Surabaya, Widodo Suryantoro, membenarkan bahwa bahan kebutuhan pokok mulai bergerak landai. Berdasar data laporan perkembangan harga oleh Disperdagin pada Juni minggu pertama, kenaikan paling signifikan terjadi pada gula pasir lokal curah yakni sebanyak 6,42 persen.

Gula pasir yang pada pekan terakhir Mei berkisar Rp 11.840 per kilogram kini menjadi Rp 12.600 per kilogram. Sedangkan telur ayam broiler naik 4,78 persen dari Rp 19.500 per kilogram menjadi Rp 20.431 per kilogram. “Nah, dua item ini yang sekarang menjadi perhatian kami di lapangan,” kata Widodo.

Sedangkan pasokan daging sapi di Kota Surabaya dijamin aman selama Ramadan. Hal itu berdasarkan perhitungan pemkot karena kebutuhan daging selama bulan puasa mencapai 936 ribu kilogram. Sedangkan total daging yang disiapkan melalui Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) sebanyak 1,2 juta kilogram.

“Intinya stok daging aman, karena selain memaksimalkan sapi lokal Surabaya, RPH juga akan mendatangkan sapi-sapi dari daerah lain,” kata Widodo.

Kedatangan sapi-sapi itu, ujar Widodo, akan selalu mendapatkan pengawasan yang ketat, terutama terkait asal usul peternakannya itu.

MOHAMMAD SYARRAFAH