Hidayatullah: Ramadan Itu untuk Menghargai yang Puasa

Editor

Grace gandhi

Pedagang makanan dan minuman untuk buka puasa di Pasar Bendungan Hilir, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
Pedagang makanan dan minuman untuk buka puasa di Pasar Bendungan Hilir, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Bidang Pelayanan Umat Hidayatullah, Asrif Amin, mengatakan Ramadan adalah saatnya menghargai umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa. Dia meminta selama bulan tersebut, warung makanan tidak dibuka secara bebas.

"Kalau dibuka bebas, akan memancing orang untuk merusak puasa," kata Asrif saat dihubungi, Kamis, 11 Juni 2015.

Demi menjaga toleransi antar umat beragama, menurut Asrif, pemeluk agama lain sebaiknya tidak dengan mudah membuka warung makanan karena akan mempengaruhi orang yang sedang beribadah.

Dia juga meminta pemerintah untuk mengimbau agar warung-warung makanan ditutup selama siang hari dan baru buka pada malam hari.

Warung yang tetap buka di siang hari, menurut Asrif, selain menjadi godaan bagi mereka yang berpuasa juga akan memberi kemudahan pada umat Islam yang sengaja tak puasa. "Memang sekarang ini banyak Muslim yang tidak puasa," kata Asrif.  "Itu urusan dia dengan Tuhan tapi kita juga jangan mempermudah dengan membuka warung."

Asrif tak melarang penganut agama lain untuk makan selama puasa. Namun, ia menyarankan agar mereka makan di warung tertutup dan tidak di tempat ramai.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA