Stok Gula Selama Ramadan hingga Lebaran Dipastikan Cukup

Editor

Grace gandhi

TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta: Permintaan bahan pokok menjelang bulan Ramadan selalu meningkat dari kebutuhan di bulan-bulan lainnya. Kelangkaan bahan makanan tertentu menjadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat. Namun, Asosiasi Gula Indonesia (AGI) memastikan defisit gula tak akan terjadi selama Juni-Juli 2015.

"Masyarakat tak perlu khawatir akan kekurangan gula. Operasi pasar gula rafinasi juga tak perlu dilakukan," kata Adig Suwandi, tim ahli senior AGI di kantornya pada Kamis, 11 Juni 2015.
Menurut dia, semua pabrik gula berbahan baku tebu sudah melakukan proses penggilingan.

Stok gula pada April 2015 tercatat sebanyak 274.973 ton, sementara pada Mei 2015 sebesar 260. 570 ton. Adig menjelaskan, kebutuhan rata-rata nasional sebanyak 220 ribu ton per bulan. Selama Ramadan, diperkirakan meningkat hingga 250 ribu ton per bulan. Angka tersebut dapat dicukupi stok yang ada.

Selain stok, pabrik gula di seluruh nusantara pun sudah mulai proses penggilingan. Enam buah pabrik gula di Lampung, dan satu di Sumatera Selatan sudah mulai menggiling tebu sejak awal Mei lalu. Sementara pabrik gula di Pulau Jawa baru bisa memulai bulan ini, karena ada pergeseran agrolimat.

Dengan terpenuhinya stok gula, Adig meminta pemerintah tak perlu lagi melakukan impor. "Apalagi untuk impor gula kristal putih. Itu semangat kontra produkfif terhadap pemberdayaan petani tebu," kata dia.

Ketersediaan stok ini pun akan terus berlangsung hingga tahun 2016. AGI memperkirakan kekurangan stok baru akan terjadi 1-2 bulan jelang panen atau sebelum April-Mei 2016.

URSULA FLORENE SONIA