Jalur Tengah Subang-Sadang Rusak Parah Jelang Mudik

Jalur alternatif Sarengseng-Pabuaran-Cipeundeuy sepanjang 22 kilometer, memasuki H-7 menjelang puncak arus mudik Lebaran 2010, masih rusak berat.. Padahal, jalur alternatif tersebut merupakan jalur paling krusial untuk memecahkan masalah kemacetan di jalur Patura Subang menuju jalur tengah Sadang-Cipeunduy-Subang-Cikamurang-Cijelag-Cirebon. TEMPO/Nanang Sutisna
Jalur alternatif Sarengseng-Pabuaran-Cipeundeuy sepanjang 22 kilometer, memasuki H-7 menjelang puncak arus mudik Lebaran 2010, masih rusak berat.. Padahal, jalur alternatif tersebut merupakan jalur paling krusial untuk memecahkan masalah kemacetan di jalur Patura Subang menuju jalur tengah Sadang-Cipeunduy-Subang-Cikamurang-Cijelag-Cirebon. TEMPO/Nanang Sutisna

TEMPO.CO , Subang: Jalur tengah antara Subang-Sadang masih tampak rusak berat sebulan menjelang arus mudik lebaran. Padahal, ruas jalan berstatus jalan provinsi tersebut, biasa dipakai jalur mudik menuju kota-kota di Jawa Barat bagian selatan dan Jawa Tengah.

Berdasarkan pemantauan Tempo, sepanjang Kamis, 11 Juni 2015, kerusakan paling parah terdapat di beberapa ruas. Di wilayah Subang, kerjakan parah terdapat di antara Subang-Dangdeur dan Wantilan-Cipeundeuy dan berujung di jembatan Cilamaya, tapal batas Subang-Purwakarta.

Ada pun kerusakan paling parah di wilayah Purwakarta terdapat di ruas Dipinang-Cilandak dan Cisantri-Cijaya. Di atas jembtan Cilamaya, misalnya, beberapa lubang menganga dan tanpa aspal mengancam setiap pengendara. Agar arus lalu-lintas tak terjebak lubang besar, warga di sekitar jembatan memasang empat drum bekas.

"Kalau enggak dipasang drum, dikhawatirkan ada bagian roda kendaraan kejeblos lubang dan celaka," ujar Endang, seorang warga sekitar jembatan Cilamaya. Dia bersama kawan-kawannya kadang mengatur arus lalu-lintas secara suka-rela.

Lokasi kerusakan jalan lain yang juga sangat mengganggu laju arus lalu-lintas yakni di depan pabrik Einstraen Desa Cijaya. Jika kendaraan melalui lokasi tersebut terpaksa harus antre panjang. Sebab, laju kendaraan harus merayap jika tak mau tersangkut lubang dalam.

Di wilayah Subang, kerusakan terarah berada di perkebunan karet Cikuda, Desa Cijoged dan Cipeundeuy. Di lokasi keduanya, pengemudi harus ekstra hati-hati kalau tidak mau terjebak kecelakaan. "Karena jalannya berlubang-lubang dan dalam, sering terjadi kecelakaan terutama sepeda motor," ujar Edi, warga Cipeundeuy.

Kepala Bidang Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Subang, Andrie Priyatna, mengatakan, jalur tengah yang biasa ramai dilalui para pemudik saat menjelang lebaran, saat ini, kondisinya memang masih belum bagus seluruhnya.

"Tetapi, sudah mulai ada perbaikan dibeberapa titik lokasi," ujar Andrie. Berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak Dinas Bina Marga Provinsi, perbaikan di jalur tengah akan dituntaskan sebelum H-10.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa semua jalur mudik di Jawa Barat akan berada dalam kondisi siap pakai menjelang arus mudik berlangsung. "Buat perbaikan jalan rusak di semua jalur provinsi, tahun ini, kami sudah menyiapkan anggaran Rp 1,1 triliun," Heryawawan meyakinkan.

NANANG SUTISNA