Wagub Djarot Beda Sikap dengan MUI Soal Jam Buka Warung

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat (kiri) bersama personil band Slank, Ivanka (kanan)  saat rembuk bersama seniman di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 13 Januari 2015. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat (kiri) bersama personil band Slank, Ivanka (kanan) saat rembuk bersama seniman di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 13 Januari 2015. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan pemerintah DKI tak akan membatasi jam buka warung makan pada Ramadan. Menurut Djarot, orang yang berpuasa sudah seharusnya menghormati pemeluk agama lain yang tak menjalankan puasa.

"Menghargai orang yang berpuasa itu tidak dengan cara serta-merta menutup warung makan yang buka pada siang hari," ujar Djarot di Balai Kota, Kamis, 11 Juni 2015.

Djarot menjelaskan pemilik rumah makan bisa menghormati muslim yang sedang berpuasa dengan memasang tirai di warungnya. Dengan cara itu, kata Djarot, warung makan bisa tetap buka dan pemeluk agama lain tak kesulitan dalam mencari makan.

Orang berpuasa, ujar Djarot, justru sedang diuji saat menghadapi godaan seperti warung makan yang buka pada siang hari. "Justru keimanan dan ketakwaan kita diuji betul saat berpuasa," ujar Djarot, yang juga mantan Wali Kota Blitar ini.

Hal yang sama disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan ihwal warung yang buka pada siang hari saat Ramadan dan dianggap mengganggu, silakan ditafsirkan masing-masing.

Menurut temannya yang muslim, kata Ahok, pahala bagi orang yang berpuasa justru datang saat banyak ujian. Contohnya seperti berada di samping orang yang makan.

Untuk pembatasan jam buka warung makan, Ahok mencontohkan dengan sebuah kasus seorang penumpang pesawat yang sedang berpuasa, tapi ditawari makanan oleh pramugari. "Penumpang yang berpuasa tentu bisa menolak makanan tersebut," tuturnya, Selasa, 9 Juni 2015.

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia Din Syamsudin mengimbau warung makan untuk tak buka pada siang hari saat Ramadan. Hal itu bertujuan untuk menghormati orang yang sedang melaksanakan puasa.

GANGSAR PARIKESIT