Lebaran, Pulau Seribu Raup Rp 40 Miliar  

Sejumlah wisatawan menikmati permainan banana boat saat berlibur di pantai Untung Jawa, Kepulauan Seribu  (24/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Sejumlah wisatawan menikmati permainan banana boat saat berlibur di pantai Untung Jawa, Kepulauan Seribu (24/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Jasa Wisata Kepulauan Seribu Micky Musleh mengungkapkan, selama Lebaran 2014, perputaran uang di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, mencapai Rp 40 miliar. Perputaran duit dari sektor pariwisata ini bahkan melebihi target pendapatan yang dicanangkan pengusaha sendiri.

"Kami targetkan semula Rp 15 miliar. Saya juga kaget wisatawan melonjak sampai sebanyak ini," ujar Micky, Senin, 4 Agustus 2014. (Baca: Lebaran, Perjalanan Wisata Meningkat 75-80 Persen)

Melonjaknya perputaran uang ini, menurut Micky, disebabkan oleh meningkatnya jumlah wisatawan. Target yang dicanangkan pemerintah hanya 30 ribu wisatawan. Ternyata, sejak Lebaran hingga H+6, sudah lebih dari 80 ribu wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Seribu. "Tahun lalu, kunjungan hanya 20 ribu wisatawan," ujarnya. Mayoritas wisatawan berkunjung ke Pulau Tidung, Pari, Pramuka, Harapan, dan Untung Jawa.

Angka 40 miliar sendiri didapatkan Micky dari asumsi pengeluaran setiap wisatawan sebesar Rp 500.000 per orang. Biaya paket wisata di Pulau Seribu mulai Rp 350.000 hingga Rp 400.000 per malam. "Mayoritas para wisatawan mengambil paket yang mahal. Belum lagi biaya tambahan lain. Bisa jadi ada yang lebih dari 500.000 per hari," ujarnya. (Baca: Libur Lebaran, 50 Ribu Wisatawan Kunjungi Bromo )

Melonjaknya jumlah wisatawan, menurut Micky, juga berdampak pada penginapan yang penuh. Micky menuturkan ada 12 ribu orang yang tidak kebagian tempat menginap selama libur Lebaran. Sebab, penginapan yang tersedia di kepulauan ini hanya bisa menampung hingga 3.440 orang per malam.

Wisatawan yang tidak kebagian penginapan terpaksa tinggal di ruang tunggu dermaga milik Dinas Perhubungan atau rumah penduduk. Nasib ini dialami Maursiah, 30 tahun, wisatawan asal Bandung, Jawa Barat. Maursiah yang berwisata bersama sepuluh orang temannya terpaksa menginap di ruang tunggu dermaga di Pulau Tidung selama tiga hari. (Baca: Kebun Raya Cibodas Banjir Pengunjung )

"Saya enggak tahu kalau harus pesan dulu. Ternyata, pas sampai sini, malah enggak kebagian. Harusnya, pemerintah mengantisipasi lonjakan wisatawan ini," ujar Maursiah.

ROBBY IRFANY


Terpopuler
ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus, Ini Alasannya
Sekjen PBB Frustasi Hadapi Israel-Hamas
Pendukung ISIS Menyebar di Negara ASEAN