Pantura Padat, Kendaraan Dialihkan ke Jalur Lain  

Seorang warga berdiri di depan stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) MURI dikawasan Tegal, Jawa Tengah, 25 Juli 2014. SPBU ini menjadi tempat favorit bagi pemudik yang melintasi jalur Pantura untuk beristirahat. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Seorang warga berdiri di depan stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) MURI dikawasan Tegal, Jawa Tengah, 25 Juli 2014. SPBU ini menjadi tempat favorit bagi pemudik yang melintasi jalur Pantura untuk beristirahat. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Di Kota Cirebon, pengalihan juga dilakukan mulai lampu lalu lintas Kanggraksan. Di titik ini, kendaraan, terutama mobil dan bus, dibelokkan ke kiri menuju Kanggraksan-Sumber-Rajagaluh-Kadipaten (Majalengka)-Cijelag (Sumedang). Sedangkan di perempatan Palimanan, melalui pengeras suara, petugas memberitahu bahwa jalur Pantura sudah padat, sehingga pemudik diberi alternatif untuk lurus menuju Jatiwangi-Kadipaten-Cijelag.

Namun, sekalipun sejumlah pengalihan telah dilakukan, padatnya jalur tetap menyebabkan kendaraan hanya bisa berjalan merayap dengan kecepatan 20-30 km/jam. Kapolres Cirebon Kota Ajun Komisaris Besar Dani Kustoni mengatakan sistem buka-tutup jalur dilakukan sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan. "Kami akan terus pantau. Jika Pantura kembali padat, arus kendaraan akan kembali kita alihkan," katanya.

Kapolres Cirebon Ajun Komisaris Besar Irman Sugeman menyatakan pengalihan arus kendaraan dilakukan sesuai dengan permintaan dari petugas di Indramayu. "Kami mencegah terjadi stagnan di Indramayu," katanya. Petugas pun disiagakan di perbatasan Cirebon-Indramayu. Jika ekor antrean sudah ada di Kabupaten Cirebon, pengalihan arus kendaraan ke jalur alternatif pun akan kembali dilakukan.

IVANSYAH 

Terpopuler
Beredar Foto Ba'asyir Dibaiat Dukung ISIS
Ini Alasan Kominfo Belum Blokir Video ISIS
Kepanasan, Bayi 11 Bulan Tewas dalam Mobil
Polisi Klaim Miliki Identitas Aktor di Video ISIS