Besok, 40 Ribu Orang Tinggalkan Yogyakarta

Pemudik menggunakan sepeda motor terlihat melintasi daerah jembatan Bantar, jalan Wates km 14,5, kecamatan Sedayu, kabupantul Bantul, Yogyakarta, (16/8/2012). TEMPO/Suryo Wibowo
Pemudik menggunakan sepeda motor terlihat melintasi daerah jembatan Bantar, jalan Wates km 14,5, kecamatan Sedayu, kabupantul Bantul, Yogyakarta, (16/8/2012). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sedikitnya 40 ribu orang akan meninggalkan Yogyakarta dengan menggunakan angkutan bus pada Sabtu, 2 Agustus 2014. Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta mengatakan prediksi tersebut didasarkan pada rit (perjalanan bolak-balik satu trayek) bus yang terjadi sejak H+1 atau Rabu, 30 Juli lalu.

"Untuk Sabtu, ada sekitar 1.700 bus reguler yang akan berangkat dari Yogya ke berbagai daerah dengan penumpang sekitar 40 ribu orang," kata Bekti kepada Tempo, Jumat, 1 Agustus 2014.

Bekti menambahkan, hingga H+2 atau Kamis, 31 Juli lalu, jumlah bus yang datang sekitar 1.371 dengan penumpang berjumlah 35 ribu. Sedangkan bus yang berangkat berjumlah 1.336 dengan 32 ribu penumpang.

Menurut dia, terjadi sejumlah gangguan waktu kedatangan bus jurusan Yogyakarta-Jawa Timur sejak Kamis hingga Jumat ini. Itu sebabnya muncul penumpukan penumpang di Terminal Giwangan. Bus jurusan Jawa Timur terhambat kemacetan parah di jalur Ngawi-Sragen, sehingga jadwal kedatangan molor hampir sembilan jam dari waktu normal. (Baca juga: Jalur Selatan Jawa Barat Padat hingga 40 Kilometer)

"Seharusnya tiap pagi sebelum jam 09.00 sudah ada 70 bus datang, tapi ini hanya 12 bus," kata Bekti. Untuk mengantisipasi semakin parahnya penumpukan penumpang, pihak terminal telah menyiapkan sedikitnya 12 bus cadangan ke arah Jawa Timur pada hari itu.

Kepala Seksi Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DIY, Sigit Saryanto, menyarankan warga yang hendak kembali ke Jakarta dan sekitarnya untuk menggunakan jalur selatan DIY yang melalui rute Daendels. Jalur ini membujur dari Palbapang-Srandakan,Bantul-Galur-Pantai Congot, Kulon Progo, hingga tembus ke Kebumen-Banyumas.

"Kalau memungkinkan, perjalanan kendaraan pribadi dilakukan malam hari guna menghindari kemacetan, karena jalur selatan juga sudah aman dan penerangan memadai," katanya. Jalur Yogyakarta-Jakarta yang diprediksi macet adalah jalur umum, seperti Jalan Raya Wates-Purworejo.

PRIBADI WICAKSONO

Berita Terpopuler:

Syafi'i Maarif: Dukung ISIS Itu Sinting 
Besok 26 SPBU di Jakarta Pusat Hapus Solar Bersubsidi
Ini Jawaban Australia Soal Bocoran Wikileaks 
Ini Baterai Isi Ulang Tercepat di Dunia