Di Manado, Takbiran Juga Diikuti Warga Nonmuslim

Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin (tengah) mengumumkan penetapan satu Syawal 1435 H usai menggelar  sidang Itsbat Syawal 1435 H di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, 27 Juli 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin (tengah) mengumumkan penetapan satu Syawal 1435 H usai menggelar sidang Itsbat Syawal 1435 H di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, 27 Juli 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Manado - Pawai takbiran yang diselenggarakan di Kota Manado, Ahad malam, 27 Juli 2014, berlangsung meriah. Peserta takbiran ini tak hanya umat muslim, tapi juga banyak warga nonmuslim. (Baca: Pemerintah Tetapkan Besok 1 Syawal)

Menyewa kendaraan mikrolet yang disertai sound system apik, para peserta pawai takbiran yang berasal dari umat nonmuslim ikut bertakbir lewat pengeras suara. (Baca: Takbiran, Hujan dan Kilat Bayangi Jakarta)

Michael Mamesah, 24 tahun, salah satu warga nonmuslim yang ikut takbiran, mengaku setiap tahun ikut dengan rekan-rekan muslimnya dalam takbiran. "Sudah jadi kebiasaan, dan terus dilakukan sejak usia 17 tahun, saat masih SMA," kata Mamesah. (Baca: 3 'Tank Palestina' Ramaikan Takbiran Masjid Kauman)

Kendaraan yang ikut pawai takbiran di Kota Manado sangat banyak, sehingga memacetkan ruas jalan yang dilintasi. Pantauan Tempo, takbiran berjalan lancar.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh remaja Masjid Miftahul Jannah. Pawai takbiran dilepas dari halaman kantor Gubernur Sulawesi Utara dan berakhir di kawasan pusat bisnis Boulevard. Pawai yang dimulai pada pukul 19.30 belum berakhir hingga pukul 23.00 waktu Indonesia tengah.

ISA ANSHAR JUSUF

Berita Lainnya:
Libur Lebaran, Ragunan Buka Lebih Awal  
Ahok Ternyata Hobi Memandang Laut
Lebaran, PLN Padamkan 16 Pembangkit Listrik  
Tujuh Tip Sehat Saat Lebaran