Lebaran, Truk Dilarang Melintasi Jembatan Suramadu  

Editor

Rini Kustiani

Seorang polisi mengatur ribuan pemudik sepeda motor saat memauski gerbang tol Surabaya di jembatan Suramadu, Surabaya, 26 Juli 2014. TEMPO/Fully Syafi
Seorang polisi mengatur ribuan pemudik sepeda motor saat memauski gerbang tol Surabaya di jembatan Suramadu, Surabaya, 26 Juli 2014. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Bangkalan - Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, melarang truk barang melintas di Jembatan Suramadu dan pelabuhan penyeberangan feri Kamal, Bangkalan. "Larangan berlaku sejak H-3 hingga H+1," kata Kepala Dishubkominfo Bangkalan Abdul Hamed saat dihubungi, Sabtu, 26 Juli 2014.

Larangan ini, kata dia, diberlakukan untuk memperlancar arus mudik Lebaran dari dan ke luar Pulau Madura. Selain itu juga demi menjaga kelancaran distribusi kebutuhan pokok, pupuk, ternak, dan BBM. "Distribusi sembako harus kita jaga, supaya selama Lebaran harga harus stabil," ujar dia.

Agar kebijakan ini terealisasi, Hamed melanjutkan, pihaknya telah menyiapkan 210 personel. Mereka akan bertugas selama arus mudik dan arus balik Lebaran. Para personel, kata dia, akan ditempatkan di titik rawan kemacetan seperti di pasar tradisional serta titik rawan kecelakaan. "Kami ingin semua pemudik sampai dengan selamat ke kampung halamannya," katanya.

Salah satu unit usaha yang terganggu dengan larangan truk melintas di Suramadu dan pelabuhan Kamal adalah usaha kerajinan sangkar burung perkutut di Desa Jaddih, Kecamatan Socah.

Para perajin mengakali pengiriman sangkar burung mereka ke pelanggan dengan menggunakan mobil jenis bak terbuka atau pick-up. "Yang dilarang itu truk, bukan mobil pick-up," kata Sukri, salah seorang perajin sangkar burung perkutut. Dia mengaku terpaksa melanggar aturan, agar keluarganya tetap bisa berlebaran. "Kalau burung tidak dikirim, dari mana kami uang untuk berlebaran," katanya berdalih.

MUSTHOFA BISRI


Topik terhangat:
Arus Mudik 2014 | MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS

Berita terpopuler lainnya:
KPK Sidak ke Soekarno-Hatta, 14 Orang Digelandang
Yohanes Surya Jadi Menteri, 'Apa Saya Mampu?'
Diusulkan Jadi Calon Menkominfo, Ini Kata Nezar Patria