Terjatuh, Pemudik Meninggal di Kapal Lambelu  

Para pemudik menaiki kapal KM Lambelu tujuan Ambon, Ternate, dan Papua, di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, untuk pulang kampung dan merayakan Lebaran bersama keluarga mereka (13/8). TEMPO/Iqbal Lubis
Para pemudik menaiki kapal KM Lambelu tujuan Ambon, Ternate, dan Papua, di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, untuk pulang kampung dan merayakan Lebaran bersama keluarga mereka (13/8). TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Parepare - Penumpang asal Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan tujuan Parepare, Hermanto, tiba di Pelabuhan Nusantara dengan kondisi terbujur kaku dalam peti mati. Pemudik itu tewas terjatuh di KM Lambelu, saat kapal akan bertolak meninggalkan dermaga Pelabuhan Balikpapan, Jumat, 25 Juli 2014.

Sardianto, rekan korban, mengatakan kepala Hermanto terbentur di dek kapal saat terjatuh, yang mengakibatkan karyawan di Balikpapan itu terluka parah dan nyawanya tak tertolong. "Dia (Hermanto) berencana mudik untuk berlebaran bersama keluarganya di kampung halaman di Pinrang," kata Sardianto, Sabtu, 26 Juli, tak lama setelah kapal tiba di Parepare.

Jenazah pemudik itu kemudian dijemput istri korban, Sarbiah, dan Esti, putri semata wayangnya di Pelabuhan Nusantara, Parepare.

Sarbiah mengatakan sebelum naik ke KM Lambelu menuju ke Kota Parepare, suaminya sempat menelepon dan minta dijemput. "Dia meminta supaya dijemput bersama Esti di pelabuhan," katanya.

Sarbiah mengaku tidak merasakan firasat aneh saat berkomunikasi dengan suaminya melalui jaringan seluler itu. "Saya tidak menyangka, jika makna permintaan untuk dijemput itu sebagai pertanda kepulangan suami sudah menjadi mayat."

Dia mengatakan selama dua tahun merantau, suaminya baru pertama kali kembali untuk Lebaran di Pinrang.

Rencananya Hermanto akan dikebumikan di pekuburan umum di Pinrang pada Ahad, 27 Juli besok.

SUARDI GATTANG

Terpopuler:
KPK Sidak ke Soekarno-Hatta, 14 Orang Digelandang
KPK: Portir dan Cleaning Service Ikut Peras TKI
Onno Purbo Pusing jika Ditawari Jokowi Jadi Menteri
Pimpinan KPK Minta Petugas Bandara Buka Tas
Hanya Mau Sunat, 'Burung' Pria Ini Malah Dihabisi
Kisah Mutmainah, Korban Pemerasan di Soekarno-Hatta