Atasi Macet di Garut, Polisi: Buka-Tutup Jalur

Editor

Sabtu, 26 Juli 2014 15:32 WIB

Sejumlah pemudik menunggu bus yang akan mereka tumpangi tiba di Terminal Cicaheum, Bandung, Jawa Barat, Sabtu 26 Juli 2014. Para pemudik terlantar akibat bus yang akan mereka tumpangi terlambat karena kemacetan di beberapa titik jalur selatan sejak kemarin. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Kendaran pemudik yang ke timur Jawa Barat terus membanjiri jalur selatan Cileunyi-Tasikmalaya pada H-2 Lebaran, Sabtu, 26 Juli 2014. Buka-tutup jalur pun dilalukan polisi di beberapa titik guna melonggarkan ruang gerak arus mudik dari arah Bandung/Jakarta.

Pantauan Tempo, "jurus" buka-tutup, antara lain, digelar polisi di Limbangan, Kabupaten Garut, pagi tadi. Tim Polres Garut menutup aliran arus dari arah Tasikmalaya menuju Bandung di simpang Sasak Beusi. Di titik yang sama, polisi juga menutup aliran kendaraan dari arah Cibatu.

Hasilnya, arus dari Bandung ke arah Tasikmalaya/Jawa Tengah mengalir leluasa di sekujur badan jalan yang direka hanya untuk satu arah tersebut. Tidak hanya dinikmati arus kendaraan dari arah Pasar Limbangan atau sejauh 2 kilometer, tapi juga arus dari Nagreg.

"One way arus dari Nagreg," ujar seorang polisi di sela kesibukan mengatur arus sepeda motor dari arah Tasikmalaya di simpang Sasak Beusi. Hal itu dibenarkan Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bandung Ajun Komisaris Eko Munarianto. "Iya, barusan one way (ke Limbangan)," katanya saat dihubungi.

Meski begitu, arus yang deras mengalir satu arah tersebut akhirnya tersendat juga. Pasalnya, di depan, mereka bertemu dengan ekor arus mudik yang mengalami perlambatan jelang simpang Pasar Bandrek dan Pasar Lewo. Pantauan Tempo sebelumnya, ekor antrean jelang Bandrek dan Lewo mengular kisaran 1-2 kilometer.

ERICK P. HARDI

Topik terhangat:
Arus Mudik 2014 | MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS