42 Ribu Angkutan Layani Pemudik Sumatera Utara  

Editor

Dwi Arjanto

TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Medan - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mendata 42 ribu angkutan Lebaran yang melayani pemudik dari Sumatera Utara menuju kota dalam provinsi maupun antarprovinsi. Angkutan Lebaran itu, kata Kepala Dinas Sumut Antoni Siahaan, akan beroperasi mulai besok, Selasa, 22 Juli 2014, hingga 6 Agustus 2014. 

Angkutan Lebaran, menurut Antoni, tidak diperkenankan menaikkan tarif, "Tapi diperbolehkan memakai tarif batas atas," katanya kepada Tempo, Senin, 21 Juli 2014. Perkiraan Dinas Perhubungan, Antoni melanjutkan, akan ada peningkatan jumlah pemudik berkisar 7 persen hingga 10 persen dibanding pemudik Lebaran tahun lalu. Jajarannya, ujar Antoni, berharap 42 ribu armada bisa melayani semua pemudik.

Selain armada yang sudah disiapkan itu, Pemerintah Provinsi Sumut akan menyiapkan bus cadangan jika sewaktu-waktu diperlukan, kata Antoni. Untuk pemudik jalur laut yang berangkat dari Sumut, tutur Antoni, diperkirakan naik sekitar 7 persen. "Tapi mengenai kapal cadangan atau kapal tambahan, saya belum menerima laporan dari PT Pelni apakah menyiapkan atau tidak," ujarnya. 

Adapun kereta api, kata Antoni, diperkirakan menjadi angkutan Lebaran paling diminati." Grafik dari tahun ke tahun Lebaran, peningkatan pemudik dengan kereta api terus bertambah. Saya mengajukan kepada PT Kereta Api Devisi Regional Sumut dan Aceh menyiapkan kereta sapu jagad," katanya.

Sedangkan angkutan udara, tutur Antoni, beberapa perusahaan penerbangan akan menyiapkan extra fligt. "Sudah ada laporan beberapa perusahaan penerbangan seperti Lion Air akan menambah jumlah penerbangan selama Lebaran," imbuhnya.

Kepolisian Daerah Sumut menyiagakan setidaknya 3.539 personel untuk mengamankan arus mudik dan balik Lebaran. Pengamanan Lebaran dengan sandi Operasi Ketupat Toba 2014 akan melibatkan 169 personel satuan tugas Polda Sumut dan 3.373 personel satuan wilayah. 

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumut Komisaris Besar Raden Heru Prakoso mengatakan operasi digelar 16 hari, mulai 22 Juli 2014 hingga 6 Agustus 2014, dengan mengedepankan tindakan preventif, penegakan hukum, dan pencegahan dini. "Karena Operasi Ketupat Toba 2014 merupakan operasi kemanusiaan untuk memberi pelayanan kepada masyarakat yang merayakan Lebaran," kata Heru. 

SAHAT SIMATUPANG

Terpopuler
Jokowi Batal Balik Jadi Gubernur Jika Ini Terjadi
Hamas Tangkap Seorang Tentara Israel
iPad Milik Korban MH17 Kirim Pesan ke Keluarga
Ahok Ngamuk Tamunya Kemalingan di Balai Kota