500 Perlintasan Kereta di Daops IV Tidak Dijaga

Kereta melintas dilokasi tertabraknya motor oleh kereta Senja Utama jurusan Jakarta-Solo di  perlintasan kereta api Tegalyoso, Banyuraden, Gamping, Sleman, Jawa Tengah, (23/1). Empat orang pengendara sepeda motor tewas dan satu orang kritis. Dambung Lamuara Djaja untuk TEMPO
Kereta melintas dilokasi tertabraknya motor oleh kereta Senja Utama jurusan Jakarta-Solo di perlintasan kereta api Tegalyoso, Banyuraden, Gamping, Sleman, Jawa Tengah, (23/1). Empat orang pengendara sepeda motor tewas dan satu orang kritis. Dambung Lamuara Djaja untuk TEMPO

TEMPO.CO , Tegal: Menjelang arus mudik Lebaran, masih ada sekitar 500 perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu dan tidak dijaga di wilayah daerah operasi IV Semarang (dari Stasiun Cepu, Bojonegoro, Semarang, sampai Stasiun Tegal). "Jumlah total perlintasan sebidang di wilayah daop IV ada 705," kata Vice Presiden PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional IV Semarang, Wawan Ariyanto, saat mengakhiri kegiatan safari Ramadan di Stasiun Tegal pada Kamis petang, 17 Juli 2014.

Wawan mengatakan, dari 705 perlintasan kereta itu, hanya 92 perlintasan yang dijaga dan 20 perlintasan lain menggunakan palang pintu otomatis (WS). Palang pintu yang menggunakan sensor matahari itu milik Dinas Perhubungan di tiap daerah.

Khusus untuk arus mudik dan balik Lebaran, Wawan berujar, PT KAI Daop IV menambah penjagaan di 97 perlintasan yang lalu lintas penyeberangnya cukup padat karena berada di jalur-jalur alternatif. "Kami juga berkoordinasi dengan sejumlah pemerintah daerah agar turut menyiapkan petugas penjaga di perlintasan kereta tanpa palang pintu," ujarnya.