Jawa Tengah Klaim Jalur Mudik Siap Dilalui  

Ilustrasi pemudik. TEMPO/Subekti.
Ilustrasi pemudik. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan seluruh jalan raya di provinsi itu sudah bisa dilalui para pemudik akhir Juli mendatang. “Jalur Pantai Utara Jawa, jalur Jawa Tengah bagian tengah, dan Jawa Tengah bagian selatan sudah siap,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah Urip Sihabudin, Kamis, 17 Juli 2014. (Baca: Seberapa Siap Pantura Subang Dilewati Pemudik?)

Urip menyatakan sudah tak ada lagi perbaikan jalan di jalur Pantura mulai dari Brebes hingga Kota Semarang. Jalan diprediksi semakin lancar karena jalur ini rata-rata sudah dibuat empat lajur. Bahkan, jika diperlukan, empat lajur itu bisa dibuat tiga lajur untuk arus mudik. (Baca: Sejuta Sepeda Motor Bakal Lintasi Pantura)

Jalan empat lajur juga sudah terbentang di jalur Pantura bagian timur Jawa Tengah, mulai dari Semarang-Demak-Kudus, Pati, Rembang, hingga Sarang. Urip mengakui ada sebagian jalur ini yang masih dua lajur. Tapi, Dinas Perhubungan sudah menambah lebar dua meter di masing-masing bahu jalan.

Untuk mencegah kecelakaan, Dinas Perhubungan sudah menambah rambu-rambu peringatan. Ada sebanyak 500 rambu-rambu berbagai jenis dipasang di jalur Pantura dan alternatif. (Baca juga: Berapa Jumlah Pemudik dari Jakarta Tahun Ini?)

Dinas Marga Jawa Tengah juga menegaskan jalur mudik jalur utama sudah siap dilalui para pemudik. Pekerjaan jalan hanya tinggal beberapa jalur alternatif. Perbaikan itu ditargetkan selesai pada H-7 Lebaran. “Hanya tambal sulam memperbaiki lubang kecil-kecil,” kata Kepala Bidang Bina Teknik Bina Marga Jawa Tengah Hanung Triyono.

Lancar di infrastruktur, Dinas Perhubungan justru masih mengkhawatirkan kemacetan akibat pasar tumpah di beberapa ruas jalan. Pasar tumpah adalah pasar yang lalu-lalang penjual dan pembeli sampai meluber ke jalan raya. Akibatnya, arus kendaraan bisa tersendat sehingga menimbulkan kemacetan.

Dinas Perhubungan sudah menetapkan pasar tumpah yang berpotensi menimbulkan kemacetan, yakni di Brebes ada Pasar Losari, Kluwut, Bulakamba, dan Pasar Induk. Di Kota Tegal hingga Kendal juga ada pasar tumpah, yakni Pasar Kota Tegal, Pasar Surodadi Tegal, Pasar Pekalongan, dan Pasar Cepiring Kendal. Di Demak, pasar Mranggen menjadi salah satu pasar tumpah yang selama ini menjadi biang kemacetan. “Kami sudah meminta kabupaten/kota menertibkan pasar tumpah,” kata Urip.

ROFIUDDIN

Berita lain:
Hanya 15 Persen Peserta SBMPTN Diterima di PTN
Obama Jadi Tuan Rumah Buka Puasa di Gedung Putih
Samsung Resmi Luncurkan Galaxy Tab S di Indonesia