Mudik, 193 CCTV Dipasang di Pelabuhan Utama  

Penumpang turun dari atas kapal KM Tidar yang berlabuh di Dermaga Surya, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, 14 Juli 2014. Minggu kedua bulan Ramadan, Pelabuhan Tanjung Perak mulai ramai dengan kedatangan pemudik dari Indonesia Timur yang menuju ke sejumlah kota di Jawa Timur. TEMPO/Fully Syafi
Penumpang turun dari atas kapal KM Tidar yang berlabuh di Dermaga Surya, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, 14 Juli 2014. Minggu kedua bulan Ramadan, Pelabuhan Tanjung Perak mulai ramai dengan kedatangan pemudik dari Indonesia Timur yang menuju ke sejumlah kota di Jawa Timur. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Usaha Pelabuhan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry, Prasetyo B. Utomo, mengungkapkan perusahaannya akan memasang 193 unit kamera closed circuit television (CCTV) di pelabuhan utama saat arus mudik. "Strategi ini diambil untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik serta memudahkan untuk mengakses kondisi terkini pelabuhan," ujarnya saat ditemui di Hong Kong Cafe, Rabu petang, 16 Juli 2014.

Tayangan yang diambil dari kamera CCTV yang ada di pelabuhan ini, kata dia, bisa diakses publik melalui alamat situs cctv.indonesiaferry.co.id. Selain itu, CCTV juga terpasang di beberapa kapal yang dioperasikan oleh ASDP Indonesia Ferry.

"Kamera CCTV ini akan terhubung dengan ruang kendali pusat sehingga ASDP bisa bereaksi cepat untuk memastikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan di lingkungan pelabuhan dan kapal," kata Prasetyo. (Baca: Jumlah Pemudik Tahun Ini 30 Juta Orang)

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Danang S. Baskoro, menambahkan, penumpang harus diberi prioritas keamanan dan keselamatan saat mudik menggunakan kapal feri. "Pemasangan kamera CCTV itu menjadi komitmen ASDP Indonesia Ferry untuk berpartisipasi melancarkan angkutan mudik serta meningkatkan pola operasi pelabuhan," tutur dia. (Baca: Jelang Mudik, KAI Diminta Pinjamkan Lahan ke ASDP)

Sebelumnya, Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Merak menemukan sejumlah kapal yang belum melengkapi alat keselamatan kapalnya. Padahal arus mudik dengan kapal di pelabuhan itu termasuk yang tertinggi di Indonesia. Kepala Bidang Kelaikan Kapal Keselamatan Berlayar KSOP Banten Heru Maryanto mengatakan temuan tersebut berdasarkan hasil uji petik yang dilakukan pada seluruh kapal feri yang beroperasi di lintasan Penyeberangan Merak, Bakauheni, beberapa waktu lalu. (Baca: Mudik, Pemerintah Khawatirkan Pelabuhan di Kalimantan)

Namun, KSOP Merak masih memberikan toleransi kepada perusahaan pemilik kapal dengan catatan seluruh alat keselamatan tersebut harus dilengkapi. Toleransi tersebut diberikan karena alat keselamatan yang belum lengkap dinilai tidak terlalu membahayakan keselamatan para penumpang. "Yang jelas alat navigasi, GPS, radar, jangkar keamanan, pengukuran kedalaman, eco sounder, dan lainnya itu harus berfungsi semua," kata Heru.

RAYMUNDUS RIKANG R.W | WASI'UL ULUM (MERAK)

Terpopuler
Saking Miskinnya, Nenek Ginem Makan Bangkai
Kelulusan SBMPTN Diumumkan Sore Ini
NASA: Kami Akan Temukan Kehidupan di Luar Bumi
Panglima TNI Tabrak Tameng Prajurit
Bendera Palestina Diturunkan Paksa di Singapura
Persiapan Rampung, Uang NKRI Siap Diedarkan