8.000 Lintasan Kereta Tidak Berpalang Pintu

Sejumlah anak menyalakan lodong sambil menunggu buka puasa di rel kereta api kawasan jalan A Yani, Bandung, Jawa Barat, Rabu 2 Juli 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Sejumlah anak menyalakan lodong sambil menunggu buka puasa di rel kereta api kawasan jalan A Yani, Bandung, Jawa Barat, Rabu 2 Juli 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Banyuwangi - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan ada 8.000 titik perlintasan kereta di Pulau Jawa dan Sumatera tidak berpalang pintu. “Perlintasan yang berpalang pintu hanya 2.000 titik,” ujarnya di Banyuwangi, Rabu, 16 Juli 2014.

Menurut dia, Kementerian Perhubungan tak sanggup bila harus melengkapi seluruh palang pintu karena jumlahnya terlalu besar. Karena itu, tutur dia, Kementerian Perhubungan meminta pemerintah daerah agar membantu pemerintah pusat melengkapi perlintasan kereta yang belum berpalang pintu. “Kami sudah kirimkan surat edaran ke seluruh pemda,” katanya.

Hermanto menuturkan pemerintah tak menargetkan pemasangan palang pintu itu pada arus mudik Lebaran 2014. Pemasangan palang pintu, ujar dia, diserahkan pada kemampuan pemerintah setempat.

Selain perlintasan tak berpalang pintu, Kementerian Perhubungan juga mencatat ada 20 titik rawan kecelakaan dan longsor di sepanjang jalur kereta di Pulau Jawa. Daerah rawan longsor tersebut, antara lain, berada di pegunungan, seperti jalur Gunung Kumitir di perbatasan Banyuwangi-Jember. Sedangkan rawan kecelakaan umumnya berada di jalur yang melewati jalan raya.

Pada arus mudik Lebaran 2014, pemerintah memprediksi jumlah pemudik yang menggunakan kereta naik 3 persen menjadi 4,5 juta orang.

IKA NINGTYAS


Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS


Berita terpopuler:
Saking Miskinnya, Nenek Ginem Makan Bangkai
NASA: Kami Akan Temukan Kehidupan di Luar Bumi
Singgung Rasul, Ini Klarifikasi Quraish Shihab