Tim Gabungan Musnahkan Makanan Kedaluwarsa

Petugas dari BPOM memeriksa produk makanan import asal Cina saat razia makanan dan minuman di sejumlah pertokoan di Surabaya, Senin (08/02). Dalam razia tersebut, ditemukan sejumlah makanan dan minuman yang tak terdaftar. TEMPO/Fully Syafi
Petugas dari BPOM memeriksa produk makanan import asal Cina saat razia makanan dan minuman di sejumlah pertokoan di Surabaya, Senin (08/02). Dalam razia tersebut, ditemukan sejumlah makanan dan minuman yang tak terdaftar. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Malang - Tim gabungan Pemerintah Kota Malang memusnahkan aneka jenis makanan tak layak konsumsi. Penganan tersebut disita dalam operasi gabungan di pusat perbelanjaan dan pertokoan. "Makanan disita dan dimusnahkan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni, Selasa, 15 Juli 2014.

Makanan tak layak konsumsi yang disita meliputi daging kemasan, makanan dalam kaleng, kudapan, olahan daging ayam, dan minuman. Makanan dan minuman tersebut ditarik dari peredaran karena telah kedaluwara atau kaleng kemasannya dalam kondisi rusak. Makanan dan minuman tersebut berbahaya bagi kesehatan. (Baca: Petugas Gabungan Malang Razia Makanan Kedaluwarsa)

Untuk itu, konsumen diminta cermat memperhatikan tanggal kedaluwarsa dan kondisi kemasan produk menjelang Lebaran. Para pedagang yang melakukan pelanggaran diberi peringatan. Jika membandel, mereka bisa dijatuhi sanksi berupa pencabutan izin usaha.

Tim gabungan yang terdiri atas Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Kepolisian Resor Kota Malang rutin menggelar operasi menjelang Lebaran. Operasi digelar untuk menertibkan pedagang makanan dan minuman yang melanggar ketentuan. Razia dilakukan di sejumlah pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan pertokoan. Selama bulan puasa, bakal digelar lima razia di 75 titik. (Baca juga: Yogya Bentuk Tim Pengawas Produk Kedaluwarsa)

EKO WIDIANTO

Terpopuler:
Deddy Mizwar Diberi Dua Pilihan jika Main Sinetron 
BI: Jangan Kaget dengan Uang NKRI 
Hasil Pemilu Menurun, Ical Didesak Gelar Munas 
Samsung Setop Bisnis dengan Pemasok Cina