Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu menyiagakan empat unit alat berat di jalan lintas barat Provinsi Bengkulu-Sumatera Barat, tepatnya di Desa Serangai, Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara, yang mengalami abrasi. Alat berat ini disiagakan mulai hari ini untuk memperbaiki jalan dan mengantisipasi meningkatnya arus mudik menjelang lebaran.
Pasalnya, kondisi jalan lintas ini sangat membahayakan pengguna jalan. Sebagian badan jalan ambles. Adapun bagian yang tersisa, lebarnya tidak lebih dari dua meter, juga sangat berbahaya jika dilewati. Jalan ini tergerus karena terus dihantam ombak.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Sumardi mengatakan pihaknya akan menimbun jalan yang longsor. Pemprov mengerahkan semua instansi terkait, terutama Dinas Pekerjaan Umum, untuk memperbaiki jalan tersebut. "Kita pastikan jalan siap digunakan dalam waktu seminggu ke depan, terutama menjelang Lebaran," ucap Sumardi, yang hendak langsung meninjau lokasi abrasi, Selasa, 15 Juli 2014.
Sumardi menambahkan, selain menyiapkan alat berat dan pengamanan di lokasi jalan, pemerintah Bengkulu juga akan memasang rambu-rambu untuk memperingatkan pengguna jalan. Kondisi jalan yang rusak, menurut Supendi, 24 tahun, sopir truk yang biasa melintasi jalan ini, kondisi ini sudah berlangsung selama sebulan. "Semakin hari semakin lebar bagian jalan yang tergerus."
"Kita tidak punya jalan lain selain lewat sini. Kalau lewat Batik, selisihnya delapan jam," kata Supendi, yang mengakui dia dan koleganya sesama sopir harus kejar setoran menjelang Lebaran. "Sangat tidak mungkin jika lewat jalan alternatif," katanya.
Supendi mengatakan sopir yang biasa melintas dan dan memahami kondisi jalan itu mungkin masih bisa lewat, tapi, bagi pengguna jalan baru, kondisi ini sangat berbahaya. Apalagi penerangan jalan kurang saat malam.
PHESI ESTER JULIKAWATI
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Ahok Tetapkan Syarat Ini Waktu Sumbang Zakat
Berapa Keuntungan Adidas dari Piala Dunia 2014?
BI: Jangan Kaget dengan Uang NKRI
