Serunya Ngabuburit Ala Pengguna Motor Gede

Seorang pecinta motor besar dari Harley Davidson Club Indonesia-Surabaya, dengan mengenakan kostum berwarna merah muda, melintas di antara puluhan motor Harley Davidson saat kampanye kepedulian kanker payudara di halaman Mall Grand City Surabaya, Minggu (27/10). Puluhan pecinta motor Harley Davidson bersama Yayasan Kanker Indonesia dengan mengenakan baju berwarna merah muda melakukan konvoi sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk peduli terhadap penderita kanker payudara. TEMPO/Fully Syafi
Seorang pecinta motor besar dari Harley Davidson Club Indonesia-Surabaya, dengan mengenakan kostum berwarna merah muda, melintas di antara puluhan motor Harley Davidson saat kampanye kepedulian kanker payudara di halaman Mall Grand City Surabaya, Minggu (27/10). Puluhan pecinta motor Harley Davidson bersama Yayasan Kanker Indonesia dengan mengenakan baju berwarna merah muda melakukan konvoi sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk peduli terhadap penderita kanker payudara. TEMPO/Fully Syafi

Salah satu pengendara motor gede yang hadir saat itu adalah Harman, 42 tahun. Kebetulan ia baru tiba dari Jakarta untuk mendatangi jambore kecil-kecilan pengguna motor besar. "Lumayan dari Jakarta tadi pagi, sampai Bandung sudah mau Ashar, nggak kerasa puasanya," ujarnya. Harman mengaku tetap shaum meski menempuh perjalanan panjang lebih dari 150 kilometer pada hari itu.

Bersama lima kawannya, Harman menggunakan motor gede touring Bandung-Jakarta sejak Jumat, 4 Juli 2014. "Kalau puasa gini, di jalan anteng. Mau berhenti juga bingung, mau ngapain?" ujarnya. Saat menuju Jakarta, ia sengaja mengambil waktu keberangkatan pada siang hari. "Memburu buka di Cianjur atau Puncak, enak banget rasanya pas buka."

Di Bandung, kegiatan pengguna motor gede memang berpusat salah satunya di Jalan Braga. Salah satu komunitas terbesar, Bikers Brotherhood bermarkas di sana. Ketuanya adalah Budi Dalton, yang juga pernah mengajukan diri menjadi Calon Walikota Bandung periode lalu. Klub ini aktif sejak tahun 1980-an dan menjadi salah satu klub motor yang disegani di Bandung karena reputasinya. Menurut Herman, yang membuat reputasi klub motor ini baik adalah perilaku para anggota di jalan. "Biasanya pengguna motor besar terkenal slengeean, di sini tidak ada yang seperti itu."

Mereka rutin ikut dan mengadakan acara bertema motor besar, cakupannya hingga Nusantara. Bareng-bareng mereka bisa memacu motornya ribuan kilometer untuk bertemu saudara semotor besar lain di pelosok Indonesia. "Kami di sini, harus mau menjalin persaudaraan dengan siapa saja, apalagi dengan mereka yang sama-sama pakai motor besar," ujarnya.