Pemkot Surabaya Gelar Bazar Ramadan di 10 Lokasi  

Editor

Dwi Arjanto

Warga memilih pakaian saat bazar pakaian murah di pusat perbelanjaan di Tangerang, Banten, (28/7). Tradisi warga Indonesia saat menyambut Hari Raya Lebaran dengan memburu bazar pakaian murah. TEMPO/Marifka Wahyu hidayat
Warga memilih pakaian saat bazar pakaian murah di pusat perbelanjaan di Tangerang, Banten, (28/7). Tradisi warga Indonesia saat menyambut Hari Raya Lebaran dengan memburu bazar pakaian murah. TEMPO/Marifka Wahyu hidayat

TEMPO.CO, Surabaya -Pemerintah Kota Surabaya mengadakan bazar Ramadan di 10 lokasi yang tersebar di Surabaya. Bazar Ramadan dimulai di Sentra Ikan Bulak, Kecamatan Bulak, Jumat, 11 Juli 2014. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya, Widodo Suryantoro mengatakan bazar ini agenda rutin pemerintah kota setiap Ramadan. "Tahun ini, bazar Ramadan akan digelar di 10 lokasi," ujar Widodo dilansir dalam rilis yang diterima Tempo, Jumat, 11 Juli 2014. 

setelah digelar di SIB, Bazar Ramadan akan digelar di lapangan futsal kenjeran, terminal Keputih Sukolilo, Sentra PKL Rusun Penjaringan Sari Rungkut, lapangan UPTD Dinas Pendidikan Mulyorejo, Sentra PKL Karah Jambangan, lapangan voli RW 4 Sukomanunggal, halaman gedung Pandan Sari, Griya Benowo Indah Pakal, dan SMPN 11 Kecamatan Semampir. Masing-masing lokasi akan digelar selama tiga hari.

Melalui bazar ini, kata Widodo, pemerintah kota memberikan kesempatan kepada pelaku usaha kecil menengah dan industri kecil menengah untuk memasarkan produk-produk mereka. 

Selain itu, bazar ini berperan penting menstabilkan harga kebutuhan pokok. Sebab bazar ini menyediakan komoditi dengan harga yang lebih murah dari harga di pasaran. "Sudah jadi siklus tahunan, jelang Idul Fitri, pasti harga kebutuhan pokok naik," ujarnya. 

Ada lima komoditi yang diintervensi pemerintah kota. Yaitu beras, gula, telur, minyak goreng dan tepung. Widodo berharap masyarakat kecil dengan daya beli rendah bisa terbantu dengan kegiatan bazar Ramadan. 

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya bekerjasama dengan distributor sehingga bisa memberikan harga lebih murah. Widodo mencontohkan, untuk harga gula, dipasaran dijual Rp 12.500 hingga Rp 13 ribu per kilogram, sementara di Bazar Ramadan dijual Rp 9 ribu.

Lalu untuk harga telor, di pasaran dijual dengan harga Rp 18.500 hingga Rp 19 ribu per kilogram, sedangkan di Bazar Ramadan dijual dengan harga Rp 16 ribu per kilogram. 

"Interval harganya kan lumayan jauh. Karena kita menggandeng distributor, kalau di pasar kan harga eceran," jelas Widodo.

Agar kegiatan Bazar Ramadan selama bulan puasa Ramadan tahun ini bisa tepat sasaran dalam artian benar-benar bisa dimanfaatkan oleh warga Surabaya yang memang membutuhkan, Disperdagin Kota Surabaya bekerja sama dengan pihak kecamatan dan kelurahan. Harapannya, pihak kecamatan dan kelurahan bisa melakukan sosialisasi ke warga sehingga masyarakat yang masih memiliki daya beli rendah, bisa ikut menikmati kegiatan tahunan ini.

Penentuan 10 lokasi sebagai tempat digelarnya Bazar Ramadan tersebut juga tidak sembarangan. Dalam hal ini, Disperdagin Kota Surabaya bekerja sama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) untuk menentukan lokasi agar kegiatan ini bisa menyentuh sasaran. 

Penentuan didasarkan data skala wilayah yang diberikan Bapemas. Dari skala wilayah tersebut bisa diketahui, wilayah yang masyarakatnya benar-benar membutuhkan kegiatan Bazar Ramadan. 

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita Lainnya:
Dahlan Lebih Percaya Quick Count Jokowi Menang
Ahok Dapat Restu Rombak Kepala Dinas
Integritas 4 Lembaga Survei Pro-Prabowo Diragukan
Guru JIS Diduga Mencekoki Korban dengan Obat