Bagaimana Cara Mentan Awasi Daging Celeng?  

Editor

Agung Sedayu

Bakso campuran daging babi (celeng). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Bakso campuran daging babi (celeng). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono geram dengan beredarnya daging celeng yang dicampur dengan daging sapi di pasar tradisional. Menurut dia, masuknya daging celeng tersebut merupakan tindakan sejumlah orang yang memanfaatkan tingginya permintaan daging sapi jelang Ramadan dan Lebaran. (Baca di sini: Begini Modus Penyelundupan Daging Celeng)

"Kementerian akan memperketat border di karantina karena kelihatannya (daging celeng) masuk lewat jalur antarpulau," kata Suswono saat ditemui di Bank Indonesia, Jumat, 4 Juli 2014. (Baca juga: Lima Daerah Ini Pasok Daging Celeng ke Jakarta)

Menurut Suswono, pemerintah akan mengintensifkan peran dinas-dinas peternakan di daerah untuk melakukan inspeksi ke lapangan. Apalagi menjelang Lebaran, di mana kebutuhan daging meningkat tajam. "Kemungkinan orang yang mau melakukan moral hazard untuk mencampurkan daging celeng ini makan besar," ujarnya.

Badan Karantina Kementerian Pertanian menemukan pola yang berulang dalam penyelundupan daging celeng dari Sumatera ke Jawa. Data statistik Badan Karantina Pertanian menyebut terjadi peningkatan jumlah penyelundupan daging celeng. Selama enam bulan terakhir ditemukan 16 kali penyelundupan dengan volume 30.786 kg. Daerah asal daging babi hutan ini antara lain dari Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, dan Lampung.

AYU PRIMA SANDI

Berita Terpopuler
#AkhirnyaMilihJokowi Jadi Trending Topic Dunia
Mega Soal Rustri ke Prabowo: Apa yang Kau Cari?
Penjelasan Soal Tunggakan Gaji Perusahaan Prabowo
Bintang Persib Tertipu Cewek Fiktif Rp 3,5 Miliar