Negara Eropa Puasa Hari Pertama pada Sabtu  

Seorang muslim tadarus Al-Quran di penghujung bulan Ramadan di masjid Islamic Center, Jakarta, Selasa (6/8). Pada bulan puasa umat Islam memperbanyak ibadah dengan cara menghatamkan Al-Quran dan I'tikaf di dalam masjid. TEMPO/Tony Hartawan
Seorang muslim tadarus Al-Quran di penghujung bulan Ramadan di masjid Islamic Center, Jakarta, Selasa (6/8). Pada bulan puasa umat Islam memperbanyak ibadah dengan cara menghatamkan Al-Quran dan I'tikaf di dalam masjid. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 1,5 miliar umat muslim di dunia akan segera menunaikan ibadah puasa bulan Ramadan tahun ini. Dewan Eropa untuk Fatwa dan Penelitian (ECFR) pun telah menetapkan bahwa warga muslim di Eropa akan mulai menjalankan puasa pada Sabtu, 28 Juni 2014. (Baca: Awal Puasa, Naqshabandiyah Sampang Ikut Pemerintah)

"Awal bulan Ramadan akan dimulai pada Jumat, 27 Juni 2014. Jadi, Sabtu, 28 Juni 2014 akan jadi hari pertama bulan Ramadan," kata pihak ECFR, seperti dilaporkan On Islam, Senin, 23 Juni 2014.

Dalam konversi yang ke-19 di Istanbul, Turki, pada 8-12 Rajab 1430 Hijriah, ECFR menjelaskan bulan pertama Ramadan mungkin tidak akan terlihat di negara-negara Arab dan Asia, sedangkan di Amerika Latin bulan akan terlihat dengan jelas. Islamic Society of North America (ISNA) juga mengumumkan Ramadan akan jatuh di tanggal yang sama. (Baca: Awal Ramadhan di Saudi Hari Minggu)

Melihat banyaknya perbedaan perhitungan awal Ramadan, ECFR mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk mengadopsi perhitungan astronomi untuk menemukan awal bulan suci ini. Sebab, astronomi adalah ilmu modern yang mencapai tingkat akurasi yang jelas dan pasti. (Baca: Penentuan Puasa Berbeda, Solusinya Astrofotografi)

"Kami juga meminta kepada para pejabat masjid dan sarjana di semua negara muslim untuk menghormati hasil yang jelas dari perhitungan astronomi. Itu adalah salah satu langkah untuk menyatukan umat Islam di seluruh dunia," kata ECFR.

Perselisihan pandangan dalam menentukan awal bulan Ramadan harus segera diselesaikan. ECFR khawatir hal ini akan menyebabkan kebingungan di kalangan umat Islam, khususnya di negara minoritas muslim, untuk menjalankan puasa pertama dan Idul Fitri nantinya.

RINDU P. HESTYA | ON ISLAM.NET


Berita lain:
Twitter Luncurkan Tagar Khusus Ramadan
Ramadan, Yogya Larang Tempat Karaoke Beroperasi
Malam Ini Jemaah Naqsabandiyah di Padang Tarawih