Puasa, Penjualan Baju Muslim di Tanah Abang Lesu  

Editor

Juli Hantoro

Pedagang kain pusat tekstil Blok A, Pasar Tanah Abang. TEMPO/Imam Sukamto
Pedagang kain pusat tekstil Blok A, Pasar Tanah Abang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Momentum bulan suci umat muslim, Ramadan, rupanya belum mendorong peningkatan penjualan pakaian muslim di Tanah Abang. Sejumlah pedagang mengatakan satu pekan menjelang bulan puasa, omzet penjualan malah menurun. Tini, 45 tahun, pedagang gamis dan jilbab di Pasar Blok B Tanah Abang, menyebut omzetnya turun sekitar 30 persen pada tahun ini. "Biasanya satu minggu sebelum puasa penjualan sudah naik," ujarnya saat ditemui Tempo, Rabu, 25 Juni 2014.

Pada Ramadan tahun-tahun sebelumnya, ujar Tini, omzet penjualan bisa meningkat sampai 50 persen. "Terus naik sampai minggu ketiga Ramadan," dia menjelaskan. Jika biasanya dia bisa mencapai omzet hingga Rp 70 juta sepekan, sekarang dia memperkirakan omzetnya hanya sekitar Rp 40 juta. "Padahal, pengunjungnya ramai dan harga baju juga tidak banyak berubah." Harga busana muslim jenis gamis rata-rata masih berkisar antara Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu. Sedangkan untuk jilbab harga jualnya berkisar antara Rp 40 ribu sampai Rp 70 ribu rupiah.

Tini menduga penurunan omzet ini disebabkan datangnya bulan Ramadan yang berbarengan dengan tahun ajaran baru sekolah. "Mungkin orang-orang lebih mikirin sekolah anaknya," katanya. Namun, dia berharap penjualan akan meningkat saat mendekati hari raya Idul Fitri. "Mudah-mudahan saja ramainya nanti." Meski begitu, dia mengatakan penjualan busana muslim secara grosiran tidak berkurang dibandingkan dengan tahun lalu. "Kalau jual kodian kan sudah ada pelanggan, makanya saya mengandalkan dari situ saja."

Berdasarkan pantauan Tempo, aktivitas jual beli di Blok A dan B Pasar Tanah Abang mulai semarak. Ribuan pengunjung memadati pusat grosir busana terbesar di Asia Tengara itu. Kemacetan pun terjadi di sekitar Stasiun Tanah Abang, kawasan Blok A dan B, sampai depan pusat perbelanjaan Thamrin City. Di pinggir jalan, terlihat sejumlah pedagang kurma mulai mendirikan lapaknya, memanfaatkan momentum Ramadan.

PRAGA UTAMA

Berita Terpopuler:
Di Balik Pemberedelan Tempo

Berseragam Nazi, Dhani Balik Kecam Pengkritik

Goenawan Mohamad: Media Tak Harus Netral

Anggun Kecam Dhani karena Pakai Seragam Mirip Nazi