Jelang Ramadan, 7.200 Polisi Diterjunkan  

Editor

Juli Hantoro

Ilustrasi anggota kepolisian. ANTARA/Noveradika
Ilustrasi anggota kepolisian. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO , Jakarta:Kepolisian Daerah Metro Jaya menurunkan sebanyak 7.200 anggota untuk melakukan operasi cipta kondisi menyambut bulan suci Ramadan. Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan 7.200 anggota kepolisian disiagakan karena menjelang bl tindak kriminalitas meningkat.

"Mereka menyasar tindak kejahatan premanisme, street crime, dan lainnya," kata Rikwanto kepada Tempo, Selasa, 24 Juni 2014. Tujuh ribu anggota itu nantinya tidak semua berseragam. "Ada yang berseragam dan tidak dan ditempatkan di titik rawan kejahatan," ujarnya.

Adapun untuk pengamanan selama Ramadan, Rikwanto belum dapat memastikan berapa personil yang akan diturunkan. "Jumlah anggota untuk pengamanan Ramadan masih dirapatkan," ujarnya. Begitu pun, jumlah anggota yang disiagakan untuk pengamanan Pemilihan Presiden pada 9 Juli mendatang yang jatuh saat Ramadan.

Sementara itu, Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur menurunkan sebanyak 1.600 anggota untuk pengamanan selama bulan Ramadan. "1.600 personil itu termasuk dari tiap-tiap Polsek yang dikerahkan untuk menjaga," kata Kepala Polres Jakarta Timur, Komisaris Besar Mulyadi Kaharni di kantornya, Selasa.

Menurut Mulyadi, pengamanan difokuskan di tempat-tempat ibadah, terminal, stasiun, dan Bandara Halim Perdanakusuma. "Pengamanan transportasi terutama untuk memantau penumpang yang akan mudik," ujarnya.

Adapun untuk Pemilihan Presiden pada 9 Juli mendatang yang jatuh saat bulan Ramadan, akan ada penambahan pengamanan. Penambahan pengamanan itu dilakukan untuk menjaga tempat pemungutan suara yang tersebar di seluruh Jakarta Timur.

"Sebenarnya pengamanan Pilpres sudah dilakukan sampai hari ini di rumah Polonia misalnya, tapi pas Hari H pengamanan dibantu Polda Metro untuk menjaga TPS yang ada kurang lebih 5 ribuan di Jakarta Timur," ujarnya.


AFRILIA SURYANIS
Berita Terpopuler:

ISIL Rekrut Bocah Belasan Tahun untuk Berperang 

Chappy Hakim: Indonesia Tak Cukup Beli Drone 

Ide Gila Ahok Supaya Monas Tetap Asri 

Dukung Jokowi, Anwar Fuady Tak Takut Dipecat