Puasa Dapat Hilangkan Racun dan Toksin  

Editor

Juli Hantoro

Ilustrasi berbuka puasa. AP/Gero Breloer
Ilustrasi berbuka puasa. AP/Gero Breloer

TEMPO.CO , Jakarta - Ahli Gizi yang juga menjadi dosen Fakultas Ekologi Institut Pertanian Bogor (IPB), Achmad Sulaeman, mengimbau masyarakat, terutama umat muslim, agar tidak takut sakit dan akan menurunkan produktivitasnya karena menjalankan puasa pada Ramadan mendatang. Pasalnya, berdasarkan penelitian yang dia lakukan serta peneliti asing, terbukti bahwa berpuasa itu merupakan proses detoksifikasi yang sangat efektif.

"Dalam tubuh kita banyak racun dan toksin mengendap serta dapat mengakibatkan berbagai penyakit. Tapi dengan berpuasa racun dan toksin ini bisa hilang," kata dia.

Menurut dia, dengan kondisi berpuasa, manusia dapat menekan jumlah radikal bebas, membersihkan lambung dan usus, memperbaiki fungsi hati, melancarkan aliran darah, meningkatkan imunitas, menjernihkan pikiran, serta dapat menstabilkan emosi. "Karena nafsu yang timbul dalam diri manusia semua bersumber pada energi yang dihasilkan oleh makanan dan racun-racun dalam tubuh," kata dia.

Untuk itu, kata Sulaeman, untuk menghilangkan semua racun tersebut, dalam satu tahun dianjurkan berpuasa selama 30-40 hari. "Dengan puasa selama 30 hari dapat membuang racun yang menumpuk di dalam tubuh yang berasal dari sisa makanan, sisa metabolisme tubuh, polusi, obat-obatan, hingga aktivitas otak, yang mengendap dalam tubuh kita," kata dia.

M SIDIK PERMANA
Berita Terpopuler:

8 Jam, Api Masih Mengamuk di Mal King's Bandung 

Transkrip Palsu Tersebar, Megawati Lapor ke Polisi 

Chappy Hakim: Indonesia Tak Cukup Beli Drone 

Tutup Dolly, Risma Beri Tahu Megawati