Pemerintah Gagal Kurangi Kecelakaan Mudik

Sejumlah kendaaran motor beroda dua melintasi jembatan di Lingkar Nagreg, Bandung, Jawa Barat, (12/8). Di lingkar Nagreg, volume kendaraan arus balik mudik sudah berkurang. TEMPO/Prima Mulia
Sejumlah kendaaran motor beroda dua melintasi jembatan di Lingkar Nagreg, Bandung, Jawa Barat, (12/8). Di lingkar Nagreg, volume kendaraan arus balik mudik sudah berkurang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta-– Pemerintah dinilai gagal menekan jumlah korban tewas dalam perjalanan mudik dan arus balik Lebaran tahun ini. Meski sudah menggelontorkan dana Rp 25 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk menyediakan angkutan kapal laut dan truk gratis bagi pemudik bersepeda motor, angka kecelakaan selama mudik masih tetap tinggi.

Sampai tiga hari setelah Lebaran, posko Operasi Ketupat Kepolisian mencatat 518 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Sedangkan jumlah korban luka berat 848 orang dan luka ringan 3.087 orang. Ironisnya, korban terbesar kecelakaan mudik adalah mereka yang bersepeda motor. Padahal merekalah sasaran utama program mudik gratis pemerintah.

“Berdasarkan data kami, kendaraan yang sering terlibat kecelakaan adalah sepeda motor,” kata Agus Riyanto, Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Kepolisian, Senin 12 Agustus 2013. Menurut dia, sejak 1 Agustus lalu, kecelakaan sepeda motor mencapai 2.830 insiden, jauh di atas kecelakaan mobil penumpang yang hanya 653 kasus, bus 159, dan mobil barang 291. Kepolisian juga mencatat, sebagian besar penyebab kecelakaan adalah faktor kelelahan. “Sebanyak 476 kasus disebabkan pemudik bersepeda motor itu mengantuk,” kata Agus.

Data Kementerian Perhubungan menunjukkan, pada Lebaran tahun ini, pemerintah memfasilitasi mudik lebih dari 6.000 sepeda motor dengan lebih dari 10 ribu pemudik. Dengan tiga kapal laut dan puluhan bus serta truk, pemerintah berharap program ini mengurangi jumlah warga yang nekat pulang kampung dengan sepeda motor.

Pengamat transportasi publik, Djoko Setijowarno, menilai program mudik gratis ini belum efektif. Dia menilai jumlahnya kurang banyak untuk membuat perubahan. “Kapasitas mudik gratis belum bisa mengimbangi volume motor yang makin banyak,” kata Djoko.

Menurut dia, jumlah pemudik bersepeda motor juga bisa ditekan jika pemerintah memperbaiki angkutan umum di daerah. Pasalnya, selain untuk mudik, warga membawa sepeda motor ke kampung juga untuk memudahkan mereka berkeliling, mengingat kondisi angkutan di daerah rata-rata masih buruk.

Kementerian Perhubungan mengaku belum melakukan evaluasi atas program mudik gratis pemerintah tahun ini. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, mengklaim angka kecelakaan sepeda motor sebenarnya sudah lebih rendah dibanding tahun lalu. “Tapi kami belum berani bilang apakah ini karena mudik gratis atau upaya lain,” katanya.

Bambang mengakui program mudik gratis ini kurang masif karena anggaran Rp 25 miliar yang disediakan APBN tak terserap sepenuhnya. Penyebabnya, persetujuan anggaran di APBN Perubahan 2013 sangat mepet. Dia memastikan pemerintah akan menggenjot skala program ini tahun depan.

Secara terpisah, Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan mengakui jumlah pemudik bersepeda motor yang ikut program ini masih jauh dari harapan. “Sosialisasi sudah intensif, tetapi ada kelemahan mekanisme, sehingga jumlah peserta minim,” katanya.

Komisi Perhubungan DPR menyatakan siap mengaudit program ini. Mulyadi, Wakil Ketua Komisi dari Fraksi Partai Demokrat, menyatakan DPR akan melakukan evaluasi mudik pada akhir pekan ini.

MARIA YUNIAR | ALI AKHMAD | NAFI
Terhangat:
FPI Lamongan Bentrok | Arus Balik Lebaran | Sisca Yofie

Baca juga:
Jalur Selatan Jawa Barat Macet Parah

Kerugian Kecelakaan Lebaran Capai Rp 5 Miliar

Ruas Tol Jakarta-Cikampek Kembali Normal