Konsumsi BBM Selama Lebaran di Bawah Prediksi

Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di SPBU Muri jalur pantura, Kabupaten Tegal, Jateng, Senin (13/8). Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM pada arus mudik di jalur pantura, PT Pertamina Unit Pemasaran Regional IV Jawa Tengah dan DIY menyiapkan satu mobil tangki untuk SPBU kantong di sejumlah jalur pantura dan khusus premium akan dilakukan penambahan sebesar 20 persen mulai H-7 Lebaran. FOTO ANTARA/Oky Lukmansyah
Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di SPBU Muri jalur pantura, Kabupaten Tegal, Jateng, Senin (13/8). Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM pada arus mudik di jalur pantura, PT Pertamina Unit Pemasaran Regional IV Jawa Tengah dan DIY menyiapkan satu mobil tangki untuk SPBU kantong di sejumlah jalur pantura dan khusus premium akan dilakukan penambahan sebesar 20 persen mulai H-7 Lebaran. FOTO ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta- Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi selama arus mudik dan Lebaran tahun 2013 lebih rendah dibandingkan estimasi PT Pertamina (Persero) sebelumnya. Direktur Niaga dan Pemasaran Pertamina, Hanung Budya mengatakan konsumsi premium lebih rendah 10.000 kiloliter dari prognosa sebelumnya yang diprediksi mencapai 107 ribu kiloliter.

"Dari konsumsi harian normal yang hanya 80.000 kiloliter, secara umum realisasinya (pada saat mudik dan Lebaran) hanya sebesar 97.000 kiloliter," ujar Hanung saat ditemui saat acara silahturahmi Pertamina, Senin, 12 Agustus 2013.

Penurunan ini diperkirakan karena masyarakat lebih memilih mudik menggunakan angkutan umum, seperti kereta api dan pesawat terbang. Indikasinya terlihat dari peningkatan konsumsi avtur di seluruh wilayah Indonesia.

Senior Vice President Fuel Marketing dan Distribution Pertamina, Suhartoko, menyebutkan konsumsi bahan bakar pesawat ini meningkat 10 persen dari konsumi harian normal. Dari rata-rata konsumsi harian normal sebesar 10.619 kiloliter, pada mudik dan Lebaran konsumsi avtur meningkat menjadi 11.680 kiloliter. "Jadi memang ada perubahan berpikir masyarakat untuk mudik.”

Selain penggunaan kereta api dan pesawat terbang, penurunan konsumsi BBM ini karena semakin banyaknya perusahaan dan lembaga yang mengadakan mudik bersama. Di samping itu, periode mudik juga lebih panjang yakni sekitar enam hari.  "Jadi tahun ini memang jauh lebih mudah mendistribusikan pasokan BBM dibandingkan tahun lalu," ujarnya.

Konsumsi solar selama masa Lebaran ini mengalami penurunan hingga 40 persen dari konsumsi harian normal sebesar 40.626 kiloliter. "Konsumsi solar ini turun karena industri berhenti, penggunaan di pembangkit listrik juga turun karena PLN mematikan sejumlah power plant-nya," ujarnya.

Dengan rendahnya konsumsi BBM selama masa mudik dan Lebaran, Pertamina mengklaim stok premium dan solar masih aman. Hingga saat ini, Pertamina masih memiliki premium sebanyak 1,78 juta kiloliter yang cukup hingga 20 hari, sementara solar masih ada sekitar 1,703 juta kiloliter atau cukup hingga 24 hari.

AYU PRIMA SANDI

Terpopuler