Jalur Padang-Bukit Tinggi Padat 40 Kilometer

Editor

Pruwanto

Warga melewati jembatan darurat di Jalur Alternatif, Padang - Bukittinggi via Sicincin-Malalak, di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumbar, Kamis (9/8). ANTARA/Iggoy el Fitra
Warga melewati jembatan darurat di Jalur Alternatif, Padang - Bukittinggi via Sicincin-Malalak, di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumbar, Kamis (9/8). ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Padang -Arus lalu-lintas jalur Padang-Bukittinggi Sumatera Barat padat merayap, Sabtu, 10 Agustus 2013. Kepadatan diimulai dari kawasan Kasang, Kabupaten Padang Pariaman hingga jalur Padang Panjang. "Tidak macet. Hanya padat," kata Kepala Bagian Operasi Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Barat Ajun Komisaris Besar Yanuardi, Sabtu, 10 Agustus 2013.

Menurut Yanuardi, kepadatan kendaraan disebabkan banyaknya kendaraan yang melintasi jalur tersebut untuk berwisata di Bukittinggi. "Petugas mengatur lalu lintas di beberapa lokasi. Terutama di kawasan Lembah Anai dengan jalur yang sempit," ujarnya.

Seorang pengendara mobil, Vina mengatakan, sejak pukul 10.00 WIB berangkat dari Padang. Tiba di Kasang jalur sudah padat. "Sekarang baru nyampe Padang Panjang," ujar Vina yang hendak menuju Payakumbuh melalui Kota Bukittinggi, sekitar pukul 17.00 WIB.

Biasanya, kata Vina, Padang menuju Payakumbuh dengan jarak 104 kilometer itu ditempuh dengan waktu 3-4 jam perjalanan. Namun, saat ini tujuh jam perjalanan baru sampai Padang Panjang (72 kilometer dari Padang).

Nhaya seorang pengendara mengatakan jalur Padang-Panjang menuju Kabupaten Sijunjung yang melalui objek wisata Danau Singkarak padat merayap. "Biasanya 3 jam. Ini sudah lebih. Masih di Singkarak," ujarnya.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, sumber kemacetan adalah kawasan Lembah Anai. Tepatnya dikilometer 65, karena memiliki badan jalan kecil. "Kawasan tersebut juga rawan longsor," ujarnya. Pusat kemacetan terjadi pula di Padang Lua Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi. "Di Bukittinggi tak ada lahan parkir yang memadai. Padahal itu kota wisata yang banyak dikunjungi pemudik," ujarnya.

Untuk mengurai kemacetan di Bukittinggi, Irwan berharap, halaman kantor-kantor pemerintah di kota itu dibuka saat lebaran.

ANDRI EL FARUQI