Ramadan, Harga Pangan Uni Emirat Arab Meroket

Editor

Pruwanto

Seorang wanita melihat-lihat barang saat berbelanja makanan keperluan Ramadhan di sebuah pusat perbelanjaan di Dubai, Uni Arab Emirat (8/7).  REUTERS/Jumana El Heloueh
Seorang wanita melihat-lihat barang saat berbelanja makanan keperluan Ramadhan di sebuah pusat perbelanjaan di Dubai, Uni Arab Emirat (8/7). REUTERS/Jumana El Heloueh

TEMPO.CO , Abu Dhabi:Pada pekan ke empat Ramadan, harga pangan terutama buah-buahan dan sayuran membumbung tinggi di kawasan Uni Emirat Arab, terutama Abu Dhabi. Kenaikan harga mencapai 4,4 persen dibandingkan kondisi pada pekan pertama bulan lalu. Pusat Statistik Abu Dhabi merili data kenaikan harga terus terjadi sepanjang Ramadan tahun ini.

Seperti diberitakan situs berita khaleejtimes.com, harga sayuran di Abu Dhabi naik 16,7 persen, buah-buahan naik 14,4 persen, sementara hasil laut seperti ikan lebih mahal 8,4 persen pada pekan ini. Kondisi itu, menurut Pusat Statistik Abu Dhabi, disebabkan inflasi di negara ini yang mencapai puncaknya pada Juni, yakni sebesar 1,25 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Sementara inflasi perbulannya naik 0,310 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Dalam review moneter International Monetary Fund terhadap perekonomian Uni Emirat Arab, IMF memprediksi inflasi di negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke dua di Timur Tengah itu naik mencapai 2 persen pada tahun ini. Sementara pada April lalu, pengamat ekonomi Reuters memprediksi tingkat inflasi naik 1,6 persen, atau naik 0,7 persen dibandingkan 2012. Tingkat inflasi tersebut merupakan titik terendah sejak tahun 1990-an.

Faktor lain yang mempengaruhi kenaikan harga pangan di Uni Emirat Arab adalah melemahnya nilai tukar mata uang rupee India terhadap dolar Amerika Serikat. India merupakan negara pengekspor bahan pangan terbesar untuk Uni Emirat Arab. Rupee India melemah sebesar 12 persen terhadap dolar AS dalam tiga bulan terakhir. Hal ini membuat konsumen di negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke tiga di Asia cemas, termasuk para konsumen di negara tujuan ekspor India. Banyak pihak mengkhawatirkan harga pangan akan terus naik jika rupee India terus melemah.

Sementara itu, kenaikan harga pangan terbesar terjadi di wilayah Al Ain. Di sana harga buah-buahan naik 25 persen. Dibandingkan di Abu Dhabi yang naik 12,2 persen, dan daerah Al Gharbia yang hanya naik 9,9 persen kenaikan harga buah tersebut tercatat yang paling tinggi. Adapun harga sayur-mayur di seluruh negara itu naik sebesar 16,7 persen. Dilaporkan juga ada 214 jenis barang yang mengalami kenaikan harga selama Ramadan ini.

KHALEEJ TIMES | PRAGA UTAMA