Pedagang Bunga Dekat Kuburan Kebanjiran Pembeli

Editor

Elik Susanto

Sejumlah pelayat mengusap batu nisan di atas peristirahatan Ketua MPR Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta (9/6). Tempo/Dian Triyuli Handoko
Sejumlah pelayat mengusap batu nisan di atas peristirahatan Ketua MPR Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta (9/6). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Iduil Fitri menjadi membawa berkah bagi pedagang bunga di lokasi makam di sejumlah tempat. Taman Makam Pahlawan Kalibata, Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Tempat Pemakaman Karet Bivak dan beberapa pekuburan di Jakarta menikmati ramainya pembeli.

Biasanya, pedagang menjual 30 kantong bunga melati dalam 2-3 hari, kini hanya butuh setengah hari saja dagangan sudah ludes terjual. "Sehari habis dua boks melati (60 kantong)," kata Ahmad Zaelani, 19 tahun, pedagang bunga di TMP Kalibata, yang berdagang bersama ayah dan pamannya itu.

Zaelani menjual satu kantong bunga melati Rp 35 ribu. Sedangkan untuk bunga mawar, dia membandrol Rp 15 ribu tiap tiga tangkai. "Hari biasa hanya 60 tangkai mawar terjual dalam 4 hari. Sedangkan hari ini sudah laku 300 tangkai," kata Zaelani.

Menjelang Idul Fitri, Zaelani dan pedagang bunga lain umumnya menikmati panen. Apalagi berjualan di sekitar taman makam pahlawan, yang membeli kebanyakan orang yang punya duit banyak. Mereka yang datang selain keluarga pahlawan, juga  pejabat dan orang terkenal seperti B.J. Habibie. "Saya abeberapa kali melayani Pak Habibie membeli bunga melalui ajudannya," kata Zaelani.

Habibie, lanjut Zaelani, suka bunga melati dan mawar Pekalongan. Dia tidak suka mawar biasa yang aromanya memang tidak terlalu harum. Dia berharap penjualan bunga terus ramai hingga Lebaran hari pertama besok. "Saat Idul Fitri masih banyak orang nyekar."

KHAIRUL ANAM