Idul Fitri Serentak 8 Agustus 2013  

Editor

Pruwanto

Menteri Agama Suryadharma Ali (tengah) didampingi Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil (kanan) dan Ketua MUI Umar Shihab (kiri) ketika menghadiri sidang Itsbat penetapan 1 Syawal 1434 H di Kementerian Agama RI, Jakarta (7/8).  ANTARA/M Agung Rajasa
Menteri Agama Suryadharma Ali (tengah) didampingi Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil (kanan) dan Ketua MUI Umar Shihab (kiri) ketika menghadiri sidang Itsbat penetapan 1 Syawal 1434 H di Kementerian Agama RI, Jakarta (7/8). ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta -Anggota Badan Hisab Rukyah Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya, mengatakan terhitung Rabu, 7 Agustus 2013, pukul 04.51 WIB, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia saat matahari terbenam sudah berada di atas 2 derajat. Adapun umur hilal 13 jam 3 menit 22 detik dan jarak busur bulan dari matahari 7,09 derajat.

Angka ini memenuhi unsur penetapan awal bulan Hijriah dengan hilal minimal 2 derajat, umur bulan 8 jam, dan jarak busur bulan dari matahari 3 derajat. "Untuk kali ini, hilal menjelang awal bulan saya tidak katakan sebagai hilal kritis," kata Cecep, dalam pemaparan posisi hilal saat sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1434 Hijriah, di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2013.

Menurut dia, hilal kritis adalah hilal dengan ketinggian 0 sampai 2 derajat. Hilal dengan ketinggian seperti ini berpotensi menimbulkan perbedaan penetapan awal Syawal di Indonesia. "Insya Allah dengan posisi hilal yang cukup baik akan memberikan pencerahan bersama untuk bersatu," ujar Cecep.

Hasil pemantauan hilal ini secara tak langsung menyimpulkan bahwa Lebaran akan jatuh pada Kamis, 8 Agustus 2013. Penetapannya menunggu ketok palu oleh Menteri Agama Suryadharma Ali. Adapun pemantauan hilal ini dilakukan di 60 tempat di seluruh Indonesia. Salah satu yang dijadikan pedoman adalah pantauan hilal dari pos observasi bulan di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

PRIHANDOKO