Momen Kumpul Saat Lebaran Wulan Guritno

Editor

Nur Haryanto

Wulan Guritno aktris papan atas Indonesia yang telah membintangi puluhan serial televisi, sejumlah judul film layar lebar, dan kini terjun menjadi produser film. Senin lalu, wartawan TEMPO Heru Triyono, dan fotografer Wisnu Agung Prasetyo berkesempatan mengikuti aktivitas Wulan seharian. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Wulan Guritno aktris papan atas Indonesia yang telah membintangi puluhan serial televisi, sejumlah judul film layar lebar, dan kini terjun menjadi produser film. Senin lalu, wartawan TEMPO Heru Triyono, dan fotografer Wisnu Agung Prasetyo berkesempatan mengikuti aktivitas Wulan seharian. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Terlahir dari orang tua yang berbeda kewarganegaraan, Wulan Guritno lebih memilih untuk menjadi Warga Negara Indonesia. Keputusannya tersebut diikuti pula dengan pilihan memeluk keyakinan untuk menjadi seorang muslim. Sehingga cukup jelas, setiap Idul Fitri Wulan Guritno akan memilih merayakannya di Indonesia, ketimbang di Inggris, negara tempat ibunya berada.

Mudik ke Inggris? Keluarga di Inggris kristen semua. "Pas umur saya 17 tahun orang tua kasih kebebasan. Saya pilih kewarganegaraan dan agama, Indonesia dan Islam," kata Wulan saat ditemui di daerah Kemang beberapa waktu lalu.

Wulan bercerita bahwa dulu dirinya sering pulang dan mudik ke Solo. Berhubung keluarganya yang di Solo saat ini banyak di Jakarta jadi dirinya tidak lagi melakukan tradisi mudik ke tanah kelahiran ayahnya tersebut.

Momen berkumpul dengan keluarga saat lebaran menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh Wulan karena kesulitan untuk bertemu dan berkumpul pada hari-hari biasa. "Lebaran seringnya kumpul di rumah eyang, menghabiskan waktu sekitar 2 sampai 3 hari di rumah eyang. Tidur aja udah kayak sarden tapi seneng ngumpul," ungkap wanita kelahiran London 14 April 1980 ini.

Tradisi yang biasa dilakukan Wulan dan keluarganya saat lebaran biasanya memang berpusat di rumah eyangnya. "Ngumpul ya di base camp eyang puteri, kita bantu eyang di rumah, semua cucu dan mantu bagi-bagi tugas, biar eyang juga tenang pas terima tamu yang banyak berdatangan."

AISHA